Sunday, April 29, 2018

Anak Umur 3 Tahun Harus Sudah Bisa Apa?

April 29, 2018 0 Comments
Anak umur sekian tahun harus sudah bisa apa? Pertanyaan ini selalu hadir di benak mamah-mamah dalam tiap fase perkembangan anak. Pentingkah untuk tahu indikator perkembangan anak di setiap usia? Penting banget! Karena kita bisa tahu apakah anak kita tergolong ke dalam pertumbuhan yang normal atau ada penyimpangan.

Salah satu alat/instrumen yang digunakan dalam pemeriksaan perkembangan anak adalah KPSP. Kuesioner Praskiring Perkembangan Anak atau yang biasa disingkat dengan KPSP merupakan kuesioner yang berisi 9 sampai dengan 10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak dengan sasaran anak umur 0-72 bulan (Depkes RI, 2006).



Tanggal 29 April 2018 ini, alhamdulillah Rania genap berusia 3 tahun. Kalau udah hari H gini rasanya time flies so fast deh. Kemarin-kemarin mah pas lagi ngadepin naik turunnya emosi Rania, rasanya mamaks ingin Rania cepat dewasa gitu, hahaha. Eh tapi remaja kan emosinya labil juga yaaa? OOH ternyataa ujian hidup seorang ibu akan selalu ada, jadi mari kita nikmati saja setiap fasenya :D


Dalam usia 3 tahun ini, ada beberapa hal yang harus sudah bisa dilakukan oleh anak. Kita bisa melakukan praskrining awal dengan menggunakan KPSP untuk anak usia 36 bulan, diantaranya:

1. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk? (gerak halus)
Alhamdulillah Rania iya. Memang lagi hobi banget main coret-coret ini. Di rumah, saya membiasakan Rania untuk coret-coret pada tempatnya. Di buku, di papan tulis atau kadang di lantai yang saya sediakan khusus lalu setelah mencoret kami membersihkannya sama-sama. Untuk saat ini masih bisa diatur, ke depannya belum tau, hahaha. 

2. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu per satu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm. (gerak halus)
Yak, Rania bikin susunan balok tinggi-tinggi lalu bilang, "Bunda, ini mall." -__- Kenapa harus mall Nak?? Kenapa gak menara masjid? Biar mamaks bisa pencitraan sedikit gituh XD

3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti "minta minum" ; "mau tidur"?. "Terima kasih" dan "Dadag" tidak ikut dinilai. (bicara dan bahasa)
Kata orang tua jaman old, anak tuh punya kelebihannya masing-masing. Rania kala itu baru bisa jalan di usia 16 bulan. Tapi untuk berbicara, di usia 13 bulan, kata pertamanya sudah muncul, yaitu "Ayah", yang bisa berarti Ayah beneran dan ayam, xixixi. "Ohh belum bisa jalan ya, ngomong duluan biasanya." Yak, kita tahu itu adalah mitos. Tapi sebagai orang tua baru yang saat itu harus berhadapan dengan kenyataan bahwa anak-anak usia segitu rata-rata sudah bisa berjalan, kalimat tadi cukup menghibur lah, hahaha.


4. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan? (bicara dan bahasa)







Alhamdulillah she can mention it, meskipun menurut mamaks gambar nomor 4 agak samar ya, xixixi.

5. Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter? (gerak kasar)
Stimulasi motorik kasar adalah salah satu peer saya untuk Rania, mengingat anaknya kalau dibawa ke area outdoor malah lebih suka banyak mengamati ketimbang ikut bergerak. Tapi alhamdulillah sekarang sudah lebih mendingan. Rania sudah mau manjat-manjat prosotan dan lebih berani jalan di titian, kemajuan banget itu *sparkling*


6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di lantai." ; "Letakkan kertas ini di kursi." ; "Berikan kertas ini kepada Ibu." Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi? (bicara dan bahasa)
Saya mah malah modus, awalnya mau ngajarin anak mengerti perintah. Lama-lama, asik juga yak Rania udah bisa dimintain tolong, hahahah. Kalau mau mandi, Rania yang ngambilin handuk. Setelah selesai, Rania yang taruh pakaian kotornya di dalam keranjang. Mayan banget kann, kubahagiaa *sungguh kau mamak modus XD

7. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang-kurangnya 2,5 cm. Suruh anak menggambar garis lain di samping garis tersebut. (gerak halus)






Rania kalau diminta gambar begini, malah gambar balon, wkwk. Tapi beberapa kali tanpa sengaja, saya mengamati Rania sudah bisa menggambar garis mayan lurus :D

8. Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? (gerak kasar)
"Aaak, Bunda aja." Itu kata-kata pertama yang keluar. Setelah beberapa kali saya contohkan, barulah Rania mau mencobanya daaan "Capek." Oke baeklah.

9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? (sosialisasi dan kemandirian)
Bisaa, alhamdulillah. Meskipun untuk beberapa model sepatu, Rania masih suka kebalik antara kiri dan kanan, hehehe.

10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter? (gerak kasar)
Nah ini. Rumah kami ada 3 meter gak ya? hihi. Soalnya selama ini Rania main sepeda hanya di dalam rumah. Alasan saya karena jalan di depan rumah itu batu, gak bisa dipake main sepedahan. Kenapa gak dibawa ke PKOR misalnya atau jalanan perumahan yang lebih mulus? Errr iya juga ya. Kemarin-kemarin belum kepikiran. Coba minggu depan deh. Gak boleh males nyuci rodanya yaa. Tuh, terungkap alasan mamak yang sebenarnya XD


Sepuluh pertanyaan di atas merupakan indikator tumbuh kembang anak usia 3 tahun. Bagaimana cara membaca hasil KPSP tersebut? Menurut Depkes RI (2006), interpretasi hasil KPSP adalah:
  • Hitunglah jumlah "YA"
  • Jumlah jawaban "YA" = 9 sampai 10, artinya perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S)
  • Jumlah jawaban "YA" = 7 sampai 8, perkembangan anak meragukan (M)
  • Jumlah jawaban "YA" = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)


Setelah mendapatkan hasil skrining, maka intervensi yang bisa diberikan adalah:

Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut:
  • Alhamdulillah ibuk, berilah pujian pada diri sendiri karena telah mengasuh anak dengan baik
  • Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak
  • Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak
  • Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu secara teratur sebulan sekali
  • Lakukan pemeriksaan skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak berumur 24 sampai 72 bulan

Berikut adalah link untuk mengunduh KPSP lengkap mulai dari 3 bulan sampai dengan 72 bulan.


Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut:
  • Berusaha untuk melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih sering lagi
  • Pelajari (bisa bertanya ke tenaga kesehatan atau searching) berbagai cara untuk menstimulasi perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan atau mengejar ketertinggalannya
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangan anak
  • Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak
  • Jika hasil KPSP ulang jawaban "YA" tetap 7 atau 8, maka kemungkinan ada penyimpangan (P)


Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan berikut:
  • Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian)



Yuk sama-sama kita rajin kerjakan KPSP untuk mengetahui indikator perkembangan anak. Apakah sudah sesuai, meragukan atau terjadi penyimpangan. Dear mamah milenials, KPSP ini sungguh bukan untuk keren-kerenan, melainkan agar kita tahu langkah apa yang bisa kita tempuh selanjutnya supaya anak bisa berkembang dengan lebih baique. Stop membanding-bandingkan anak!

Barakallahu fii umuriik anakku Ramaniya Fatiha Subekti. Semoga menjadi anak sholehah penyejuk hati Ayah dan Bunda. Btw, tahun depan mulai sibuk cari sekolah ya, huhu gak kerasaa.






Friday, April 27, 2018

Tapis Blogger Gathering 5 dan Resep Tekwan Ala Nuola Food

April 27, 2018 0 Comments
Bahagia itu, bisa makan makanan berkuah yang pedas dan segar. Itu bahagia sederhana versi saya. Saking bahagia, yang saya inget tentang Tapis Blogger Gathering 5 kali ini adalah betapa happynya saya saat dapet resep tekwan dari Mbak Yeni Harnita, Nuola Food, xixixi.

resep tekwan simpel
Tekwan Ala Mb Yani Nuola Food. Foto: Naqiyyah Syam

Minggu, 15 April 2018 kemarin, Tapis Blogger kembali mengadakan gathering yang bertema "Tips Lolos Google Adsense". Dalam acara tersebut, Mas Yoga, selaku presiden jomblo, sharing tentang pengalamannya tembus google adsense selama menjadi blogger beberapa tahun belakangan. Saya jadi flashback, pertama kali membuat blog itu ketika Maret 2017, lalu memutuskan untuk mengubah alamatnya ke top level domain sekitar Oktober 2017 dan mulai serius ngeblog sedikit demi sedikit di tahun 2018 ini.


Tapis Blogger Gathering 5

Sejak gabung ke Tapis Blogger, saat itu saya banyak mendengar istilah tentang google adsense (GA) dan baru 'ngeh' kalau GA bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Pantesan kadang saya ketemu blog yang ngeselin deh, harus klik iklan dulu baru bisa masuk. Ternyataa, satu kali klik iklan itu ada nilainya loh. Meskipun teknik maksa nge-klik ini nggak diperbolehkan ya, dan harusnya klik iklan natural aja. Manggut-manggut lah saya mendengar cerita tentang blogger yang punya penghasilan fantastis sampai bisa membeli properti dari hasil GA ini. Bener-bener baru tau kalo jadi blogger tuh se-menjanji-kan itu.

Masuk bulan Februari 2018, kepikiran terus deh buat daftar GA. Biar blog sayah ada iklannya gitu, keren kan, orang dari luar ngeliatnya, wow, ada iklannya, padahal belum tentu di klik dan belum tentu menghasilkan secepat itu juga sih. Cuma bagi saya yang blogger pemula inih, ya keren aja, hahaha *monmaap receh* Baca-baca tentang tips lolos GA di banyak blog, kemudian saya daftar deh. Alhamdulillah dalam sehari itu, langsung dapet balesan email dari GA, tapi saya bacanya dua hari kemudian, hahaha. Anggota Tapis Blogger yang baru-baru sekarang ya kalik gw senior kudu bersyukur banget lah, sampe ada gathering khusus untuk pembahasan lolos GA ini.

Sejak keterima GA, jadi makin semangat nge-blog, walau ternyata supaya cepet gajian itu butuh waktu dan tentunya tips n trik yang yahud. Masuk bulan April 2018, saya ikutan lomba nge-blog yang diadakan oleh STMIK Pringsewu dengan tema pariwisata Pringsewu. Alhamdulillah tulisannya menang dan dapat juara 3.


Tapi sejak ikut lomba itu, iklan di blog saya hilang. Saya pikir nantinya bakal muncul lagi, tapi sudah 2 minggu, belum muncul-muncul juga. Saya sekalian konsul deh ke Yoga saat gathering. Selain mendengarkan sharing dari Yoga, kami bisa diskusi-diskusi ringan sambil menikmati sajian yang sudah disediakan oleh teman-teman dari Nuola Food. Ada buah pepaya dan beberapa cemilan yang keluar terlebih dahulu. Ada juga Nafoura Kurma Water yang segerr banget. Dan tak lama kemudian, keluarlah TEKWAN! Saya serasa sejenak menghirup aroma surga, wanginya itu loh, langsung bikin nggak konsen, wkwk. Sambil menunggu Yoga kutak-katik iklan yang gak muncul di blog, saya memilih untuk makan tekwan dan mendekati Mbak Yeni. Apalagi kalo bukan mencoba peruntungan minta resep! hahaha.

minuman sari kurma
Nafoura Kurma Water yang seger bgt!

"Tekwan ini makanan favorit saya banget loh mbak. Tapi selama ini belum pernah bikin sih. Beli aja terus, haha. Kalo kepala lagi pusing, wajib banget makan tekwan. Sambel rawitnya ini loh, bikin kemepyar. Ribet nggak sih mbak bikin tekwan itu?" Saya memulai percakapan soal tekwan dengan Mbak Yeni. Mbak Yeni dari Nuola Food ini ramah banget, sejak awal sudah care sama Rania. Ngambilin crayon, kertas, mainan, apa aja lah yang bisa bikin Rania anteng. Berbeda dengan gathering Tapis Blogger sebelumnya yang saya datangi sendirian, gathering hari itu saya memang mengajak Rania karena Mas Agung sedang dinas ke luar kota.


"Ahh gampang kok. Harus bisa bikin sendiri, lebih puas soalnya."
"Iya yaa, xixixi. Sambelnya ini juga seger banget mbak, pake cabe rawit doang atau ada campurannya sih mbak?"
"Ohh itu campur kuah tekwan aja. Jadi cabe rawit direbus, terus diulek, campurin deh sama kuah tekwan ini."
"Wihh pantesan sedepp. Tekwannya juga enak banget ini." *sambil ngunyah*
"Ini kita bikin 1 banding 1. Jadi tepung sekilo, ikannya juga sekilo."
"Woh, banyak ya mbak ikannya. Pantesan enakk. Aku mau sih mbak resepnya." *Eaaaaa*

Mbak Yani mungkin kasian ya ngeliat saya yang makan tekwan hari itu kek orang kelaperan banget, hahaha. Ish tapi emang baik banget lah Mbak Yani ini, malah minta pena dan kertas, "Sini saya catetin." Wow. Langsung semangat banget saya ngambil catatan, gak denger deh anggota Tapis Blogger lagi pada sibuk sharing apa, huahahaha.

nuola food
Suasana gathering ditemani tekwan dan kawan-kawannya. Foto: Naqiyyah Syam

Resep Tekwan Ala Mbak Yani Nuola Food

Bahan yang diperlukan untuk membuat pentul tekwan:
1 kg ikan giling
2 buah telur
1 gelas belimbing air
2 sdm garam halus
2 sdm gula pasir
2 sdm bawang putih yang sudah dihaluskan
1 kg sagu tani

Cara membuat:
Masak air secukupnya dalam panci untuk merebus pentul tekwan.
Mixer semua bahan (kecuali sagu tani) sampai terasa padat dan berat, lalu campurkan dengan 1 kg sagu tani. Aduk menggunakan tangan.
Cubit sedikit demi sedikit adonan, masukkan ke dalam air yang sudah mendidih.
Angkat pentul tekwan matang yang sudah mengambang di atas permukaan air.

Untuk kuah tekwan, Mbak Yani hanya memberikan resep secara garis besar nih, saya kudu ngira-ngira sendiri kalo buat nanti, haha. Maklum lah namanya masak kan seringnya feeling ya. Jadi kalo diminta resep akurat kadang memang bingung :D

Bahan yang diperlukan untuk membuat kuah tekwan:
Air secukupnya
Bawang putih, cincang
Udang kering
Lada
Garam
Penyedap jika suka (saya mah jelas sukak lah, wkwkwkw)
Kalau sudah jadi, lengkapi dengan taburan daun seledri, bawang goreng dan potongan timun

Bahan yang diperlukan untuk membuat sambal tekwan:
Rebus cabai rawit secukupnya
Blender, lalu tambahkan dengan kuah tekwan

Ntappsss! gampang ya kayaknya. Bintangin dulu *cem whatsapp* Rasanya saat itu juga saya pengen lari ke Gudang Lelang, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Bandar Lampung yang banyak menjual ikan segar. Mbak Yani berpesan untuk membeli ikan giling di Toko Raja Laut karena ikan giling disana segar-segar. Bukan pertama kali sih saya mendengar tentang toko itu, Mamah juga sering beli ikan disitu tiap buat pempek.

Happyyy banget dapet resep tekwan yang super simpel tapi hasilnya yummy. Printilan tekwan biasanya ditambahkan dengan bunga sedap malam, jamur kuping dan bengkuang ya. Hari itu, meskipun tekwannya polos tapi tetep enak! *jadi kepengeen, huhu* Tempat makan tekwan yang biasa saya beli itu letaknya di sebrang Taman Makam Pahlawan, sebelah Istana Buah, daerah Kedaton, Bandar Lampung. Lupa deh nama tendanya, buka dari sore sampai malem. Disitu kuah tekwannya juga segerrr dan sambalnya bikin kemepyar. Cuma yaa gak bisa makan sepuasnya kann. Rasanya pengen cepet-cepet praktik banget. Nanti saya bikin postingan sendiri yaa kalau udah cobain buat, hehehe.

nuola food
makan sambil gathering Gathering sambil menikmati makanan. Foto: Latifah

Nuola Food ini memang spesialisnya olahan ikan. Macem-macem produknya, ada pempek pelangi dan siomay ikan juga. Yang terbaru, Nuola Food mulai merambah ke bisnis abon ayam rendang. Ehhhm, cucok ini buat temen sarapan, hihi.

Nuola Food
Whatsapp : 081368665766 / 082377687388
Telepon : (0721) 5602242
Instagram : @nuolafood
Alamat : Jalan Terusan Darussalam RT 08 LK II, Susunan Baru, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung (Belakang SMA 16 Bandar Lampung)

Setelah mengganyang semangkuk tekwan sambil ngobrol dengan Mbak Yani, saya kembali fokus ke gathering ya iyalah ini kan intinya gathering bos! bukan makan-makan, hahaha. Ternyata ooh ternyata, GA saya kena banned! Duh sedih bangetttt. Lagi bahas tips lolos GA, ehh GA saya malah kena banned. Dibantu Yoga, saya mengajukan banding ke GA. Hasilnya, beberapa hari kemudian saya mendapatkan email balasan bahwa permintaan banding saya ditolak. Rasanya pataaaaahhhhhh banget hati saya. Kayak ditolak masuk universitas lewat jalur PMDK *pengalaman*

Email dari google adsense yang bikin saya patah hati, huhu

Iklan di blog hilang, ke-keren-an saya berkurang, wkwk. Sekarang mah iya udah bisa ketawa, kemaren? duuh nangis mbrebes mili, sedih bgt gitu. Di hari saya terima email penolakan, pas banget Mas Agung pulang ke rumah sebentar ngambil catatan yang ketinggalan. Seperti sudah takdir *eaa* Air mata saya tumpah di pelukan hangat berbalut seragam kantor ituh :'D Wejangan demi wejangan keluar supaya saya kembali meluruskan niat. "Mas kan kemarin bangga banget pas blog adek ada iklannya, huhuhu." "Iya mas bangga, tapi bukan itu yang paling penting, mas seneng ngeliat adek semangat nulis." Uwuwuwuw, dilanjut dengan mengirimkan whatsapp link blog teman kuliah mas Agung yang saat ini profesinya juga sebagai blogger. Udah lah, dibikin happy aja. Yang penting, me time dengan menulis tetap jalan dan rezeki blogger gak cuma dari GA aja kok.


Di banned nya saya oleh GA mengundang tanda tanya. Padahal kan saya gak pake tools apa-apa demi cepet gajian dari GA atau sengaja nge-klik iklan sendiri. Curhat lah di grup Tapis Blogger, dan dijawab oleh Mas Mail. "Invalid Traffic bisa disebabkan oleh seringnya refresh, meskipun gak disertai dengan nge-klik iklan sendiri." Nah, itu bener banget. Saya memang suka ngedit setelah published dan itu otomatis sering saya refresh. Jadi belajar hal baru deh soal google adsense.

Tak apalah, toh hari Minggu saat gathering kemarin itu saya banyak mendapatkan pengalaman berharga yang tak kalah penting. Apa aja? Salah satunya dapet resep tekwan, makanan favorit, obat di kala masuk angin datang melanda. Selanjutnya? Saya berhasil nyetir sendiri doooongggg hari itu, hahahah. Mulai dari ngaji di pagi hari, lanjut ke acara Tapis Blogger terus jemput suami di bandara. Ciieee cieeee mamaksss, akhirnyaaaa bisa juga kau bawa mobil sendiri. Alhamdulillah yaaaaah, sesuatu :3

Bonus foto mamaks di akhir postingan ya, hahaha. Have a nice day!

Thursday, April 26, 2018

Berlibur ke Genting Highland, Tidak Sekedar ke Kasino

April 26, 2018 10 Comments
Genting Highland. Pic: 66hk
Malaysia punya kenangan manis tersendiri untuk saya *uhuk* Di tahun 2012, saya mendapatkan beberapa surprise sekaligus. Yang pertama, saya berhasil diterima kerja di sebuah perusahaan konsultan yang bergerak di bidang good corporate governance. Kedua, bahagia sangat karena akhirnya bisa membuat orang tua tersenyum saat wisuda S1. Ketiga, di usia saya yang 22 tahun saat itu, akhirnyaaa, saya ngerasain naik pesawat jugaaa dan gratis dibayarin kantorr, hahaha. Gak tanggung-tanggung, langsung ke luar negeri, salah satunya ke Malaysia. Disana, kami mengunjungi beberapa tempat wisata yang menarik, termasuk Genting Highland. 

Image saya saat itu, "Lha ngapain ini rombongan tour dibawa ke tempat judi?" Pfft, ternyata salah besar! Genting Highland bukan sekedar kasino, tapi banyaaakkk tempat-tempat lain yang menarik dan yang pasti gak ada hubungannya sama judiii *teeewww* hahaha makanya google dimanpaatin neng XD

Genting Highland adalah salah satu kawasan wisata di Malaysia yang terletak di perbatasan Selangor dan Pahang. Dari namanya yaitu Genting Highland atau Tanah Tinggi Genting kita bisa tahu bahwa kawasan ini berada di ketinggian, tepatnya berlokasi di puncak gunung di area Pegunungan Titiwangsa. Karena lokasinya berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, maka kawasan ini menyajikan panorama pegunungan yang indah dengan suasana yang sejuk.

Tidak sulit mencapai Genting Highland. Kamu bisa menggunakan pesawat dan mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur dengan menumpang pesawat Malaysia Airlines yang merupakan salah satu maskapai penerbangan terbaik ke Malaysia. Maskapai ini melayani banyak rute penerbangan dari dan menuju Malaysia. Jangan kuatir untuk kamu yang low budget, karena Malaysia Air sering memberikan tiket promo untuk penerbangannya. Tidak sulit juga mendapatkan tiketnya, kamu bisa dengan mudah memesan tiket Malaysia Air secara online melalui Traveloka.

Setelah tiba di Kuala Lumpur, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan bus. Terdapat bus yang langsung menuju Genting dengan bertuliskan ‘Go Genting’. Dari Kuala Lumpur, bus berwarna merah ini akan langsung membawamu menuju Genting Highland.

Walaupun Genting Highland terkenal dengan kawasan berjudinya, namun kamu tidak harus berjudi loh untuk mengunjunginya. Banyak atraksi wisata yang bisa kamu nikmati bahkan bersama keluarga sekalipun. Beberapa tempat berikut akan memberikan pengalaman menarik saat berkunjung ke Genting Highland.

Awana SkyWay

Awana SkyWay, sensasi melayang di ketinggian. Pic: bigkl

Perjalanan darat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur ke Genting butuh waktu 2 jam, jadi setelah turun dari pesawat Malaysia Air dan melanjutkan perjalanan, jangan sampai lupa untuk mencoba Awana SkyWay. Alat transportasi yang menghubungkan Awana Transport Hub, Kuil Chin Swee, dan SkyAvenue Mall ini adalah sistem lift gondola yang dapat mengangkut 3.600 penumpang per jamnya. Tiap gondola memiliki kapasitas 10 orang untuk satu kali perjalanan. Dengan menaiki gondola ini kamu bisa menikmati seluruh pemandangan Genting dari ketinggian. Ingin yang lebih extrem, coba pilih gondola dengan lantai kaca (glass floor gondola). Sensasi berdiri melayang di ketinggian akan memacu adrenalinmu. 


Kuil Chin Swee

Kuil Chin Swee yang sungguh instagramable. Pic: singaporeable

Salah satu tempat wisata terkenal di Genting Highland adalah Kuil Chin Swee yang selain menjadi tujuan wisata, kuil ini juga masih aktif digunakan untuk beribadah bagi para pemeluk agama Tao. Kuil ini cukup luas, dibangun pada lahan seluas 28 hektar. Daya tarik utama kuil ini adalah adanya patung biksu Budha bernama Qingshui.
 
Mbak Beby, saya dan Mbak Rika, jomblo-jomblo bahagia kala itu XD

Amusement Park

Bagian dalam Amusement Park. Pic: Mbak Ria

Taman hiburan yang bisa dikunjungi bersama seluruh anggota keluarga ini memiliki 2 area, yakni outdoor dan indoor. Berbagai wahana disajikan di outdoor theme park seperti snow world, Genting bowl, vision city, flying coaster hingga fantasy video games. Sementara indoor theme park berisi permainan yang lebih ringan dan cocok untuk anak-anak. Indoor theme park ini berlokasi di hotel First World, yang merupakan hotel terbesar ketiga di Dunia.


Fashion Forest

Suasana hijau di Fashion Forest. Pic: malaysianfoodie

Bagi kamu yang suka berwisata alam, tidak ada salahnya mengunjungi Fashion Forest. Yang unik dari hutan tropis ini adalah fasilitas wifi coverage sinyal 4G di seluruh areanya. Jadi susah sinyal saat naik gunung tidak berlaku di sini kamu bisa selalu update sosial media :P Di beberapa tempat juga dipasang QR Code dan tag NFC. Tujuannya adalah agar pengunjung dapat mengakses informasi seputar flora yang ada di sana. Kamu cukup memindai QR Code dan tag NFC tersebut, lalu kamu akan terhubung dengan laman internet yang menjelaskan informasi flora tersebut.

Menarik banget kan kan kan? Jadi kangen pengen liburan ke Malaysia lagi, huhu. Enaknya Malaysia ini karena suasana dan bahasanya gak jauh beda sama Indonesia. Komunikasi nyambung, makanan halal banyaak, masjid juga dimana-mana. Semoga ada rejeki untuk jalan-jalan kesana sekeluarga. Aamiin. Kalau kamu, ada rencana jalan-jalan kemana nih? Yuk, rencanakan liburan dengan matang dan langsung berburu tiket di Traveloka.





Wednesday, April 18, 2018

Resep Best Banana Muffin Ever Ala Tintin Rayner, Lembut, Enak, No Mixer

April 18, 2018 0 Comments
Resep Tintin Rayner
Banana Muffin Ala Tintin Rayner, made by Mak Rania :D

Beberapa minggu kemarin, kami sedang menjalani tantangan 10 hari mengasah stimulasi logis matematika pada anak. Salah satu kegiatan yang saya lakukan bersama Rania adalah membuat kue. Kali ini, pilahan jatuh pada banana muffin, mengingat ada beberapa stok pisang yang sudah terlalu matang di kulkas. Biasanya sih bikin bolu pisang, kali ini pengen coba yang beda. Ditambah lagi, ada stok 2 kotak chocochips diskonan dari toko sebelah yang baru buka *alasan utama* hahaha XD

Baca : Resep Bolu Pisang Panggang No Mixer dan Tanpa Pengembang
  

Rania saat menimbang butter

Proses menimbang dan menakar bahan membuat kita berpikir logis bahwa ada ukuran yang digunakan untuk membuat semua bahan yang ada di meja saat itu menjadi beberapa buah banana muffin ala Tintin Rayner yang rasanya enak dan lembut. Rania kebagian tugas untuk menyet-menyet pisang (lalu dicemilin huft), menimbang mentega, menimbang tepung, menyendok gula dan membantu menghias chocochips (lalu kami sama-sama nyemilin chocochips bareng, hahaha). Di tengah proses timbang menimbang itu, Rania bilang, "Masukin semua aja Bunda." Disitulah tugas saya untuk mengasah stimulasi logis matematikanya. "Ohh untuk jadi banana muffin, masing-masing bahan udah ada ukurannya Nak.. Kalo kita masukin bahannya kebanyakan, nanti jadinya bukan banana muffin, tapi mungkin yang lain.. hihi." Rania manggut sambil senyum-senyum. Semoga beneran ngerti yaaa, hahaha.


Tekstur banana muffin ala Tintin Rayner ini sama sekali gak kering ya buk ibuk. Jadi lupakan kesan seret. Yang ada, kita bakal mencium wangi pisang yang semerbak saat dipanggang dan hasilnya yang lembut bak muffin dari bakery terkenal *ciee*.


Resep Banana Muffin Tintin Rayner
Instagram @tintinrayner . 415k! wow.

Btw, ada yang belum tau dengan Tintin Rayner? Cik Tintin Rayner ini adalah seorang penulis buku best seller Simple & Moist Cake yang mengawali sharing resepnya dari akun instagram @tintinrayner. Namanya mulai melambung di dunia per-baking-an karena resep-resepnya yang anti gagal dan layak jual. Saya sendiri, pantang deh mengubah komposisi bahan kalo pake resep dari cik Tintin. Soalnya beliau pernah share dalam postingannya, bahwa dia adalah Ratu Gagal. Jadi, resep-resep yang dibaginya di instagram itu sudah betul-betul melalui uji coba panjang sebelumnya. Masak kita mau ngulang kegagalan lagi sih? Mikut resep yang udah berhasil aja belum tentu berhasil, ya kan? HAHAHA. Yuk ah, cobain resep ini, simple and moist! cocok juga untuk dijadikan bekal sekolah anak :D

Buku resep tintin rayner
Simple & Moist Cake. Buku resep andalan que.

Resep Best Banana Muffin Ever Ala Tintin Rayner, Lembut, Enak, No Mixer
Sumber : Buku Resep Simple and Moist Cake by Tintin Rayner
Hasil 11 cup besar dan 17 cup kecil, tergantung wadah

Bahan A:
3 buah pisang tua dan besar, lumatkan
1 butir telur ukuran besar
80 gr gula pasir
30 gr gula palem
85 gr butter, lelehkan
1 sdt pasta vanila

Bahan B:
190 gr tepung terigu protein rendah/serbaguna
1 sdt baking powder double action
1/2 sdt baking soda
chocochips sesuai selera
1/2 sdt cinnamon/kayu manis bubuk (boleh ditiadakan)

Cara Membuat:
Panaskan oven 180 derajat celcius.
Aduk semua Bahan A hingga tercampur rata menggunakan whisk, sisihkan.
Di wadah lain, ayak semua Bahan B. Buat cekungan di tengahnya, masukkan bahan A perlahan di cekungan sambil terus diaduk menggunakan whisk. Cukup sampai rata saja, jangan berlebihan.
Masukkan dalam cup muffin/loyang muffin yang sudah dioles mentega. Taburi chocochips lagi supaya cantik, panggang selama 20-25 menit atau sampai matang.
Siap untuk dinikmati.

Tips:
Aduk cukup sampai rata bahan B ke bahan A, jika terlalu kencang akan berakibat muffin bantat karena gluten.
Lebih baik gunakan pisang yang sudah tua, mulai keluar bintik-bintik hitam, sehingga muffin lebih manis, legit dan harum.
Pisang cukup dihancurkan, jangan diblender supaya ada teksturnya. Jenis pisang bebas.
Selain chocochips boleh diganti dengan kismis/cranberry sesuai selera.
Gula palem boleh diganti dengan gula pasir semua, namun taste sedikit berubah.
Jangan buka tutup oven supaya tidak kempes.

Lembut, wangi, enak! namun maapkan lah yaa kalo punya mamaks hasilnya meleat-meleot, pake kertas bolu kukus soalnya, hahaha. Belum punya cetakan muffin XD

resep olahan pisang

resep olahan pisang


Resepnya sudah di-share lengkap sama Cik Tintin Rayner sampe ke tips-tipsnya loh.. Gak perlu ragu untuk mencoba. Semoga berhasil ya buk ibuk.







Saturday, April 14, 2018

Oleh-Oleh Workshop Bersama Bunda Ressy Laila : Mempererat Bonding Keluarga dengan "Family Project"

April 14, 2018 7 Comments
mempererat bonding keluarga
Mini Workshop Family Project Ibu Profesional Lampung.
Foto : Heni Puspita

((Sebelum lanjut baca, plis jangan cari saya di poto itu itu, gak ada. Rania nangis, jadi saya gak ikut poto bareng. *hahahahha, maha penting untuk dikonfirmasi*))


Family project itu apa sih?

Saya sendiri mendengar istilah family project pertama kali saat acara family gathering yang diadakan oleh Komunitas Ibu Profesional (IP) Lampung. Sayangnya, saat itu saya terlambat datang, jadi belum 'ngeh' dengan maksud family project. Sampai saat IP Lampung mengadakan rangkaian acara Gebyar Sambut Ramadahan yang di dalamnya terdapat mini workshop family project, saya masih menganggap bahwa family project adalah semacam proyek sosial besar yang diadakan oleh masing-masing keluarga gitu dan level saya mah belum sampe lah *nyerah duluan* XD

Saya sudah bergabung dengan whatsapp group komunitas Ibu Profesional Lampung sejak tahun 2016 dan mulai ikut kegiatan offline-nya di tahun 2017. IP Lampung merupakan komunitas yang dibawahi oleh Institut Ibu Profesional (IIP), sebuah forum belajar bagi para ibu dan calon ibu yang ingin meningkatkan kualitas dirinya dalam menjalankan peran sebagai perempuan, ibu dan istri. Rangkaian acara Gebyar Sambut Ramadhan ini adalah salah satu kegiatan offline yang diadakan satu tahun sekali. Baca deh keseruan lengkap dari kegiatan Gebyar Sambut Ramadhan tahun ini di blog Mama Rayyaan Razqa: Meriahnya Gebyar Sambut Ramadhan IP Lampung Mulai dari Persiapan hingga Pelaksanaan.

Mini workshop family project hari Minggu, 8 April 2018 kemarin diisi oleh Ressy Laila Untari Ningsih. Seorang praktisi homeschooling yang pernah menjadi Leader Kota IP Bekasi dan saat ini tengah menjabat sebagai Leader Kota IP Prabumulih. Selain itu, beliau juga merupakan penulis buku Witing Tresno Jalaran soko Kulino (WTJK) yang isinya membahas tentang project-project keluarga yang membuat cinta semakin tumbuh subur.

Baca : Resensi Buku Parenting : Marah yang Bijak, Panduan Islami Menjadi Orang Tua Bijak

Bunda Ressy dan Mbak Elsy, MC yang suka kelewat bahagia :D
Foto : Heni Puspita

Bunda Ressy Laila membuka workshop hari itu dengan sebuah pernyataan:
Ada 3 hal yang tidak akan ditolak oleh anak, yaitu mendongeng, bermain dan hadiah.
Bermain bisa menjadi salah satu sarana untuk mempererat bonding keluarga. Family project bagi anak-anak, erat hubungannya dengan bermain.
Family project adalah aktivitas yang secara sadar dibicarakan bersama, dikerjakan bersama oleh seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama pula.
Jadi ternyata, family project itu bukan semacam proyek sosial besar seperti yang saya pikirkan di awal tadi, xixixi. Family project bisa berupa kegiatan apa aja kok. Yang penting dilakukan bersama, melibatkan komunikasi antar anggota keluarga, membuat anak-anak hepi (bukan hanya orang tuanya yang hepi) dan ada pelajaran yang bisa diambil setelah project selesai. Family project menjadikan keluarga kita sebagai a home team, bukan sekedar kerumunan.



Workshop Family Project bersama Ressy Laila Untari Ningsih. . . Sejak awal ikut acara, sungguh kutaktau arti family project itu apa. Kupikir semacam keluarga ngadain proyek sosial yang besar-besar gitu. Duh apalah aku cuma remahan kerupuk merah yang tersiram kuah soto.. . . Ternyataa family project itu ajang komunikasi antar anggota keluarga. Ngerencanain sesuatu bareng.. Ngelakuinnya bareng-bareng.. Dan di akhir kita apresiasi bareng.. Contohnya dimulai dari hal-hal sederhana banget. Misal, cuci mobil bareng. Itu bisa jadi family project. Orang tua bersih-bersih sambil ngobrol dan anak pun ikut asyik 'bantu' main-main sabun. Lengkapnya nanti di blog yaa. Kuterharu dengan workshop family project ini. Karena sadar bgt momen sama-sama sambil ngerjain sesuatu ini masih belum kami lakukan. . . Ini peserta sedang presentasi tentang keunikan keluarga.. Dan rencana project family saat bulan ramadhan nanti. . . Terima kasih banyak fotonya Mb @naqiyyahsyam dan Mb Evi ❤ . . #IbuProfesionalLampung #IPLampung #GebyarSambutRamadhanIPLampung #WorkshopFamilyProject
A post shared by Dwi Septiani (@dwiseptiani.dwi) on


Manfaat dari family project yaitu:

⇨ Menjadikan keluarga sebagai a home team
⇨ Sarana pendidikan bagi seluruh keluarga
⇨ Membuat cinta tumbuh subur
⇨ Keluarga kompak dan saling memahami
⇨ Keluarga semakin semangat
⇨ Hubungan antar keluarga semakin erat


Yang membedakan family project dengan kegiatan keluarga lainnya adalah prosesnya.

Bunda Ressy mencontohkan, proses komunikasi dalam  family project keluarga mereka diberi nama 'tea time'. "Kami punya forum ngobrol keluarga yang kami beri nama 'tea time'. Saat tea time, biasanya kami duduk bareng, ngobrol sambil minum teh dan makan cemilan. Tea time ini bisa disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing keluarga, kalau tidak suka teh, bisa diganti dengan makan puding bersama sambil tukar hadiah misalnya. Tea time bukanlah sebuah forum yang kaku, melainkan waktu ngobrol khusus yang bisa dilakukan dimana saja. Yang penting semua bahagia dan bisa menjadi sarana pembelajaran bagi keluarga."

'Tea time' sebelum project
Dalam proses 'tea time' sebelum family project berlangsung, keluarga bisa mendiskusikan tentang hal-hal sebagai berikut:
Ide kegiatan. Bisa diambil dari mana saja. Hobi, aktivitas, masalah atau tantangan dalam keluarga. Kalau anak-anak sudah cukup besar, anak bisa ditanya tentang ide kegiatan apa yang ingin dilakukan untuk family project. Tetapi kalau anak-anak masih kecil, orang tua bisa memperhatikan kegiatan apa yang sedang disukai oleh anak atau aktivitas apa yang nantinya sekaligus bisa melibatkan si kecil dalam agenda family project.
Sarana. Apa saja alat-alat dan bahan yang dibutuhkan? Berapa estimasi dana?
Panitia. Siapa penanggung jawabnya? Anak-anak akan mengambil peran sebagai apa?
Waktu. Kapan pelaksanannya? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
Branding. Berikan nama khusus untuk proyek keluarga tersebut.

⇨ 'Tea time' saat pelaksanaan project
Komunikasi antar keluarga dilakukan dengan hangat dan bahagia saat project berlangsung.

⇨ 'Tea time' setelah project
Lakukan apresiasi, bukan evaluasi. Setelah project selesai, tea time dilakukan sembari mengapresiasi apa yang sudah sama-sama dilakukan. Bukan sekedar evaluasi yang seringkali membuat anggota keluarga merasa 'dinilai' hasil kerjanya.
Master mind. Membuat anggota keluarga berpikir positif tentang family project. Apa yang sudah sukses dilakukan minggu ini? Apa yang bisa dibagi? Ada kesan apa? Mau sukses apa lagi minggu depan?

See, peserta pada serius banget, xixixi.
Foto : Heni Puspita

Sampai sini, tiba-tiba saya mbrebes mili. Gitu saya mah, gampang nangis anaknya XD Entah kenapa saya tiba-tiba sedih gitu. Keinget bagaimana saya dibesarkan.. dan keinget kondisi keluarga sendiri. Saya nih istri yang sering banget minta tolong suami dengan nada menyuruh. "Ayah, rumput samping udah tinggi-tinggi banget tuh. Semprot dong, kan udah tugas Ayah." Sementara yang suami saya inginkan adalah kata-kata semacam, "Yuk kita sama-sama bersihin halaman." Meskipun kemudian saya dan Rania cuma main-main di sekitar situ, nemenin doang. Bagi suami saya itu akan lebih menyenangkan. Pekerjaan rumah selalu bisa dibuat menyenangkan dan justru jadi ajang ngobrol keluarga. Hmm berarti, meskipun belum mengerti teorinya, sebenernya udah lama ya suami pengen ngajakin family project, hehehe.

Baca : Resensi Buku Psikologi Populer : Toples Aksara, 33 Permen Renungan Bagi Jiwa


Nilai-nilai pembelajaran dalam 'tea time':

⇨ Musyawarah mufakat, tea time bisa menjadi ajang stimulasi ide untuk anak-anak dan mereka belajar bagaimana cara menyampaikan gagasan dengan baik. Anak belajar tentang musyawarah pertama kali dari keluarganya.

Baca : Visual, auditori atau Kinestetik? Tiap Gaya Belajar Anak Butuh Stimulasi

Problem solving, melatih daya pikir dalam memecahkan suatu masalah.
⇨ Tanggung jawab, membiasakan anak/seluruh anggota keluarga untuk berani mengambil peran dan bertanggung jawab atas hal tersebut.
⇨ Tidak memaksakan kehendak, dalam proses menyampaikan pendapat, ada kalanya pendapat tersebut kurang bisa diterima karena sesuatu dan lain hal. Disinilah anak/seluruh anggota keluarga belajar untuk menerima dan tidak memaksakan kehendak.
⇨ Toleransi, menjaga perasaan. Seringnya berdiskusi akan membuat kita semakin memahami karakter masing-masing anggota keluarga lau berusaha melatih diri untuk bersikap toleran dan saling  menjaga perasaan.


Mb Tiwi, peserta mini workshop family project yang jauh-jauh datang dari Kotabumi.
Foto : Heni Puspita

Contoh family project yang pernah dilakukan Omah Project:

Bunda Ressy Laila memberi nama Omah Project untuk project family keluarga mereka. Bagi Bunda Ressy, penamaan sangat penting. Karena hal tersebut akan menjadi branding yang melekat pada keluarga.

Project pertama yang dilakukan oleh Bunda Ressy dan keluarga beberapa tahun lalu adalah project coret lantai bersama-sama. Saat itu anak-anak dari Bunda Ressy memang sedang senang bermain cat. Satu ruangan khusus dijadikan sebagai tempat coret-coret. Di akhir project Keluarga Bunda Ressy membersihkan ruangan tersebut bersama-sama. Saya nyesel banget gak nanya merk cat-nya, hahaha *pengen niru tapi belum kebayang pake cat apa XD

Baca : DIY Menghias Kotak Sampah

Family project lain yang pernah dilakukan oleh Omah Project:

  • Project permainan tradisional, seperti ular naga dan cublak-cublak suweng
  • Project bermain cat, mengecat kaleng bekas, mengecat kamar bersama-sama 
  • Let's go clean, membersihkan taman di lingkungan sekitar rumah
  • Let's go green, berkebun
  • Membuat cilok
  • Pentas go green, anak-anak belajar membuat pementasan drama yang kemudian dimainkan di halaman rumah dan ditonton oleh Bunda Ressy dan suami
  • Kunjungan ke sawah, belajar apa saja yang ada di sawah dan ngobrol dengan para petani
  • Kunjungan ke kebun karet
  • Taman ceria, project mencabut rumput halaman rumah dengan cara yang kreatif, yaitu membuat tanda kotak-kotak dengan tali rafia kemudian membaginya sesuai jumlah anggota keluarga. Setelah selesai, masing-masing mendapat reward berupa hadiah
  • Main, baca puter-puter (cater). Ide family project ini diusulkan oleh anak-anak Bunda Ressy. Mereka mengumpulkan buku bacaan dan mainan yang ada di rumah untuk dibawa keliling. Tujuannya adalah mengajak anak-anak membaca buku dan bermain untuk mengurangi kecenderungan terhadap gawai

Baca : Cara Asik Belajar Bahasa Inggris untuk Anak Usia 2 Tahun

Omah Project juga membuat family project untuk bulan ramadhan yang mereka beri nama SINDURAM. Singkatan dari Generasi Rindu Ramadhan. Bahkan nyiptain lagu sendiri loh. Peserta diminta berdiri sambil bernyanyi. Saya masih inget nih sebagian liriknya, "Kami senang kami senang sambut ramadhaann.." *eaaa, nyanyi dengan suara yang dibikin sok merdu, hahaha*

Ini nih beberapa project yang pernah dilakukan oleh Omah Project selama bulan ramadhan:

  • Indahnya sahur dan serunya berbuka, menyiapkan makanan bersama-sama
  • Hias kartu ramadhan, menghias kartu ucapan bersama-sama
  • Membuat parcel sederhana
  • Melukis tampah
  • Mengaji juz 30 untuk anak-anak
  • Puasa 3 hari untuk anak-anak

Sesi berikutnya masing-masing peserta diberikan sebuah kertas lebar untuk diisi dengan nama keluarga, tiga keunikan keluarga dan rancangan family project untuk kegiatan ramadhan tahun ini. Gak kerasa yaa, sebulan lagi puasaa :D

Saya saat presentasi keunikan keluarga. Suka jalan, suka mie ayam bakso, suka yang unik-unik, xixixi.
Foto : Naqiyyah Syam

Para peserta, termasuk saya, semangat untuk berpartisipasi dan mengajukan pertanyaan. Ada pertanyaan menarik dari Mbak Naqiyyah Syam nih soal menjalankan family project bagi suami istri yang sama-sama sibuk dan terpisah jarak *ciee* Pas banget suami Bunda Ressy baru saja hadir, jadi bisa ikutan nimbrung jawab pertanyaan. "Bagaimana mengkomunikasikan dan bersinergi dengan suami untuk menyatukan ide family project terutama bagi suami yang sibuk? Tadinya kami mau sama-sama dateng, tapi abinya ada acara lain. Sehingga kami harus bagi tugas menjaga anak-anak."

Menurut Bunda Ressy, terpisahnya jarak dan waktu ternyata tidak bisa dijadikan penghalang untuk agenda family project ini. Bahkan, menjaga anak-anak justru bisa dijadikan family project tersendiri. Sebelum berangkat, keluarga melakukan diskusi pembagian tugas dan menceritakan agenda yang nanti akan dilakukan. Saat kembali berkumpul di rumah nanti, masing-masing keluarga bisa saling bercerita tentang apa saja yang tadi dilakukan. Ketika suami berjauhan sekalipun, keluarga tetap bisa melakukan family project yang sama di beberapa tempat yang berbeda. Lalu setelah itu bisa video call. Jadi family project itu sama sekali gak kaku. Yang penting adalah komunikasi antar keluarga dan apresiasi setelah family project itu selesai.

Pak Ressy ikut sharing *saya lupa nama beliau XD
Foto : Naqiyyah Syam

Suami dari Bunda Ressy juga menambahkan sharing tentang bagaimana seorang Ayah bisa menjadi teladan dalam pelaksanaan komitmen family project tersebut. Misal, dalam bulan ramadhan masing-masing keluarga punya family project untuk target khatam Al-Qur'an. Ayah menargetkan khatam 1x, maka Ayah mencontohkan keberhasilan dari target tersebut dan memperlihatkan prosesnya kepada anak-anak.


Foto : Evi Wiliyanti

Ini saat beberapa peserta maju mempresentasikan rencana family project untuk bulan ramadhan. Kreatip-kreatip loh, saya modal ATM (amati, tiru, modifikasi) aja, xixixi. Saya jembreng yah, mana tau jadi inspirasi untuk yang mau buat juga jelang bulan ramadhan ini.
🔺Bersih-bersih rumah
🔺Tarawih keliling
🔺Memberi ta'jil ke masjid
🔺Membuat menu bersama keluarga
🔺Menyiapkan makanan bersama-sama

Baca : Resep Oseng Cumi Asin Pete

🔺Membuat es kopyor
🔺Membuat kolak pisang

Baca: Resep Bolu Pisang Panggang No Mixer No Pengembang

🔺Membuat sop buah
🔺Membuat es blewah
🔺Membuat es teler
🔺Membuat es cendol

Lhaaaaaaa, minuman semuaa, hahaha. Ini sih tambahan dari saya ya XD

Gimana-gimana? Kebayang kan serunya family project? Pasti asik deh ngerjain sesuatu bareng-bareng sambil ngobrol hangat gitu. Makin mempererat bonding keluarga, kan? Jadi, kamu punya rencana apa nih untuk family project di bulan ramadhan? Share di kolom komentar yaaah.








Tuesday, April 3, 2018

Pengalaman Pertama Menang Lomba Nge-Blog

April 03, 2018 1 Comments

Alhamdulillah....... kusungguh excited! Sejujurnyaaa ini adalah piala pertama yang saya punya seumur hidup selama hampir usia 28 tahun :D

Terkejut? Gak perlu lah yaa lhaaa siapa jugaaa wkwk

via: GIPHY

Jadi, sejak dulu saya pernah beberapa kali ikutan lomba, tapi ga ada yang menang. Puncaknya, saya ikut sebuah kompetisi pemilihan pelajar muslim teladan se-Provinsi Lampung di tahun 2005. Dan cukup traumatis, jadi dari situ selalu males banget mau ikutan lomba, takut kalah lagi, xixi.

Flashback dulu yaa :D Jaman TK di kebun, saya gak pernah ikut lomba. Saya lupa sih, waktu itu ada ajang lomba apa nggak, haha. Yang saya ingat tentang prestasi jaman TK adalah saya dan temen-teman pernah tampil di depan para petinggi kantor Papah. Sungguh kubangga dengan baju tali rafia ala-ala hawaiaan yang mamah serut-serut pagi, siang, sore, malam. Yes, kostumnya itu mamah yang buat! Warnanya kuning apa pink lupa. Yang pasti i feel gorjes with that handmade costume :D


Lanjut ke jaman SD, masih di kebun yang sama, karena Papah saya 6 tahunan di kebun itu gak pindah-pindah, zzzzz. Sekolah dari kelas 1 sampai kelas 4 SD cawu 1. Seinget saya, gak ada juga lomba-lomba, selain lomba 17-an. Lupa sih pernah menang atau nggak, karna dulu saya suka malu-malu klo disuruh ikutan lomba-lomba. Tapi saat itu, karir ((KARIR)) saya di per-karate-an sedang bagus-bagusnya. Saya termasuk anak didik paling muda dan pernah tampil memperagakan kata di depannn... errr, lupa sih. Tapi pokoknya tampil lah, hahaha.

Lalu pindah SD ke bagian kebun lain di Sumatera Selatan. Duh, sekolahnya parahh banget. Parah level saya pertama kali tau istilah nganu-nganu itu dari sini. Ada pulak kejadian nganu itu di semak-semak belakang sekolah. Sungguh mengerikan. Padahal dulu belum jaman internet, tapi nganu sudah menyebar sampai ke pelosok dusun tempat tinggal saya waktu itu. Ditambah lagi tiap jam pelajaran kosong, teman saya, seinget saya namanya Eni, yang memang suaranya cukup bagus, disuruh genk cowok untuk nyanyi sambil joged di depan kelas dong! PARAH. Saya sampe galau banget, khawatir pas usia Rania sekolah, suami dapet penempatan disana juga. (Papah saya dan suami berasal dari kantor yang sama, hihi). Tapi lumayan lah, di sekolah itu saya sempet jadi duta dokter cilik. Cukup bangga, presentasi tentang cara gosok gigi dan cara mencuci tangan yang benar di depan teman-teman kelas. Pake jas putih pulak, cantek lah, wkwk.

via: GIPHY

Sayangnya, hampir tiap pulang sekolah selama sekolah di kebun itu saya nangis. Ada-ada aja kejadiannya. And it was disgusting! Jadi saya merengek minta pindah sekolah, dan keinginan terkabul. Akhirnya kami sekeluarga, kecuali Papah saya, balik lagi ke rumah kami di Bandar Lampung. Merasakan sekolah di kotaa, sungguh kubahagia.

Selain bahagia, ternyata sekolah di kota itu bikin kaget! Apalagi saya waktu itu SD di salah satu swasta faporit. Angkatan pertama pulak. Jadi nilai kelulusan angkatan kami jelas akan berpengaruh untuk nama baik sekolah selanjutnya. Dapet guru yang superrr, i love her so much! Buk Grastika namanya. Ampun dehh tegasnya, tapi saya suka banget dan merasa terpacu di berbagai mata pelajaran. Kelas 5 ini saya sempat ikut seleksi olimpiade tingkat SD, tapi gak lulus. Sempat pula pengen ikut Porseni, dan gak lulus juga. Prestasi saya di SD swasta ini cuma tersohor setingkat kelas. Itu pun, waktu kelas 6, nilai mbrosott banget. Sibuk sama gebetan sana-sini. Wahahahhaha sungguh aib.

Lulus dengan NEM 38 sekian, saya cuma bisa masuk SMP biasa. Di SMP itu saya ikut karate lagi. Tapi kok ya gak sesemangat jaman SD, jadi gak punya prestasi. Dulu, saya termasuk yang nilai bahasa inggrisnya bagus dan aktif di kelas, tapi heran deh kok saya gak diikutin lomba. Wkwk.


Suasana jelang pengumuman lomba nge-blog

Masuk SMA di sekolah yang sebenarnya bukan incaran saya. Tapi yasudahlah, masuk 10 besar hasil ujian dengan nilai tertinggi pun. Seiring berjalannya waktu, ya Allah, nilai matematika, kimia dan fisika saya anjlok ngett ngett ngett. Level wali kelas saya, Bu Diah, sampe prihatin. Jadilah saya masuk kelas IPS. Di IPA, saya cuma suka biologi, dan nilai saya tinggi. Cuma biologi aja kan gak cukup.

Pertama kali masuk kelas IPS, saya ingettt banget motivasi dari guru matematika saya, Pak Rudi. "Lebih baik jadi yang paling pintar di kelas IPS, daripada jadi yang paling bodoh di kelas IPA." Nilai saya termasuk baik saat itu. Tapi saya juga heran kenapa waktu itu gak diikutin lomba akuntansi. Seleksi pun nggak, wahahaha *ngarep* Temen saya, Suhendrik, yang akhirnya ikut. Suhendrik ini mukanya kalem, tapi aslinya raja judi. Bahhahaha, semoga kau baca Ndrik XD

Saya pernah ikut lomba pidato bahasa indonesia saat itu, tapii kalah, hihi. Terus ikut pemilihan pelajar muslim itu atas inisiatif sendiri daaannn terpilih. Yang utusan dari sekolah, malah gak lulus seleksi. Saat itu saya daftar mandiri karena gak tau harus sekolah yang ngutus. Walhasil saya dipanggil sama almarhumah guru saya jaman SMA. Agak down juga sih, karena yaaa, sudahlah skip aja. Performance saya selama karantina sama sekali gak maksimal. Dannn saya dieliminasi. Waktu itu lagi ngetren AFI lohh. Jadi saya bener-bener kayak anak-anak AFI yang tereliminasi gitu, nangis-nangis sambil geret koper. Trauma, wkwk *anaknya melow abis* Satu-satunya kenangan manis jaman SMA adalah waktu hasil karangan bahasa indonesia saya dibacakan di kelas IPA. BANGGA.

Jaman kuliah, duhh boro-boroo ikut kompetisi. Saya sibuk rapat kesana-kemari. Aktivis mahasiswa lah. Yang kerjanya ngadain lomba, tapi sendirinya ga pernah ikut lomba dengan berbagai alasan, termasuk alasan sok sibuk, haha.

Laluuuu saat kerja di BUMN, pas diklatsar, saya dapet posisi terbaik 3. Wow bangga, karena kebanyakan yang masuk urutan saat itu ya anak kesehatan, sesuai core business perusahaan. Dan saya, satu diantara gak banyak anak di luar kesehatan yang bisa dapetin posisi itu. Kuhappy, tapi ga dapet piala, hehe. Terus pernah juga ikut pelatihan akuntasi seluruh kantor cabang di Jakarta dan dapet terbaik 3 lagii. Kusenangg, tapi ya itu, gak ada piala juga XD

Lalu resign daaan memang memutuskan menarik diri dari huru-hara kehidupan di luar sana. Maka saya lebih nyaman berpindah dari kamar, dapur dan sumur. Memang karena saya yang pengen. Jadi kayak semacam kontemplasi diri gitulah. Sebenernya passion ku ini dimana.


Lalu mulai tahun 2018, saya coba rutin menulis di blog yang sudah ber-TLD ini. Dan waktu ada informasi lomba web blog yang diadakan oleh STMIK Pringsewu di grup WA Tapis Blogger, saya langsung pengen ikutan. Saya putuskan ikut, karena temanya masih bisa saya usahakan. Saya juga memang pengen banget nulis soal Lampung dan pengen pulak mampir ke Nggruput. Ini nih tulisan tentang Nggruput yang menang ituh, haha.


Foto bersama para pemenang

Maka hari Minggu pagi, saya, suami dan Rania bolos ngaji demi capcuss ke Pringsewu. Dan memang tempatnya kece, hingga saya semangat banget nulisnya. Kalau biasanya, draft mangkrak cukup lama baru saya selesein, ini langsung pengen buru-buru saya selesein bgt (selain memang karna mepet DL juga sih ya, haha). Bagi saya, wisata kuliner tradisional itu unik. Dan saya happy bangett bisa jajan-jajan makanan yang namanya udah lama saya denger, tapi belum pernah liat rupanya :D


Foto bareng mantuidaman.com

Lalu 2 minggu berlalu, saya galau mau dateng atau nggak ke Pringsewu pas acara pengumuman pemenang. Yang bikin saya galau adalah, suami kerja, jadi gak bisa nemenin. Pringsewu itu sekitar 1,5 jam dari Bandar Lampung. Bisa aja dianter Papah, tapi malu lah kalo gak menang. Ngabisin bensin aja ye kaan, hiks. Saya rayu-rayu adik saya yang alhamdulillah saat itu bisa, tapi terus pas udah deket waktu malah harus ngejer dosen di kampus buat urusan skripsinya. Yahh, yasudah, mau gak mau, dianter Papah. Saya berangkat lah, soalnya ngapain juga deg-deg-an di rumah ya kannn XD

Sampe Pringsewu, Papah gak ikut masuk, nunggu aja di parkiran. Ada senengnya dan ada sedihnya. Seneng karena klo kalah, saya gak malu malu amat lah sama Papah, haha *sekaku itu sama Papah sendiri*. Tapi sedihnya, klo misal saya menang, masak gak ada yang motoin sihh. 

Dannnn jreng jreng jrenggg.... Alhamdulillah banget nama saya nyangkut! di Juara 3. Juara 3 Lomba Web Blog yang diadakan oleh STMIK Pringsewu dalam rangka HUT ke-9 Kabupaten Pringsewu dengan tema wisata Pringsewu.



Entahlah kenapa angka 3 selalu mengikutiku.... hahaha. Saya super senengggggg banget dan terharu lalu rasanya pengen meluk suami saat itu. "Sayang, adek dapet piala.. Piala pertama seumur hidup adek.. huwaaaa." Gak lebay lho ini, cobalah mengerti perasaanku XD

Sedihnya ya itu, Papah gak nyaksiin waktu saya naik ke atas panggung sama Rania. Bukan panggung besar memang, tapi sungguh saya bangga. Bangga karena saya akhirnya mau ikutan kompetisi lagi. Bangga karena saya mau melatih mental kalah menang saya jadi lebih baik dan gak baperan. Bangga karena usaha saya served the best dapat apresiasi dari temen-teman BEM STMIK Pringsewu. Bangga juga karena, setelah jadi emak-emak, akhirnyaaaa saya punya PIALA. Yang digembol Rania kesana kemari hari itu dan sebenernya saya takut pataaaahhhh, aakk XD Tapi saya anggap Rania sedang berbahagia. Berbahagia sangat seperti mamaknya. Maka biarlah kalo piala itu patah sekalipun, karena piala itu memang untuk Rania, Nak.. 



Piala itu untuk Rania. Yang sudah bersabar nungguin Bunda mantengin laptop dan HP seharian saat DL waktu itu.

Piala itu untuk Rania, yang sudah berbesar hati main sendiri karena Bunda sibuk ngetik hari itu.

Piala itu untuk Rania, yang sudah sangat-sangat kooperatif diajak bolak-balik ke Pringsewu.

Piala itu untuk Rania, supaya Rania mencontoh percaya diri Bunda hari itu.

Piala itu untuk Rania, yang semoga mental menang kalahnya akan jauhhhh lebih baik dari Bunda..

Dan piala itu untuk Mas Ayah, yang sudah sangat bersabar nganterin istrinya kemana-mana. Mendukung hobi nge-blog dan terus menyemangati diriku yang mudah patah ini. Aku harus bilang i love you to the moon and back apa gimana di blog ini? Hahaha *pasangan kurang romantis*

Dan piala itu juga untuk Mamah dan Papah.. yang sungguh aku tau betapa besarnya kekecewaan Mamah dan Papah saat aku memilih 'hanya' menjadi ibu rumah tangga. Semoga jerih payah Mamah dan Papah membesarkan Septi dihadiahi syurga oleh Allah. Maafin Septi Mah.. Pah.. Semoga Septi tetap bisa buat Mamah dan Papah bangga.

Maybe it is small. But it really means to me :)