Resensi Buku Psikologi Populer: Toples Aksara, 33 Permen Renungan bagi Jiwa. Foto dokumentasi stilettobook.com. |
Hidup ini bagaikan masakan. Kumpulan dari aneka rasa. Manis, asam, pahit, asin yang tercampur dalam komposisi pas. Kita merupakan kokinya. Jadi, tergantung bagaimana koki mengolah aneka rasa itu agar tersaji masakan lezat.
Hidup ini seumpama lukisan. Terdiri dari berbagai warna. Merah, kuning, hijau, hitam, putih yang dikombinasikan dengan serasi. Kita berlaku sebagai pelukisnya. Tergantung bagaimana pelukis memadukan warna-warna itu agar tercipta karya lukisan nan indah.
BAHAGIA. Kata sederhana namun sarat makna. Banyak manusia di muka bumi ini yang berusaha mencari kebahagiaan. Ada yang mengatakan bahwa jika dapat memiliki harta berlimpah, ketenaran, kekuasaan itulah yang disebut bahagia. Manusia pun berlomba-lomba meraihnya. Namun tak jarang pula yang akhirnya merasa kecewa karena tidak kunjung mendapatkannya. Padahal, bahagia itu sederhana!
***
Beberapa paragraf tersebut merupakan kutipan kalimat dari buku Toples Aksara, 33 Permen Renungan bagi Jiwa. Pertemuan saya dengan penulis buku ini terbilang unik, karena kami sama-sama dipersatukan dalam sebuah komunitas menulis di facebook, One Day One Post (#ODOPfor99days2017). Berkat rutinitas menulis yang kami lakukan, kami berdua terpilih masuk dalam grup whatsapp komunitas tersebut. Disitulah kali pertama saya berkenalan dengan Mbak Roma Pakpahan.
Saat itu Mb Roma menyebutkan bahwa beliau tinggal di Aek Kanopan. "Aek Kanopan itu nama salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara loh." beliau menjelaskan. Saya cuma bengong sambil bergumam, eh serius nih, baru tau gw hehehe. Gara-gara si Aek Kanopan itu lah saya jadi ingat betul dengan Mbak Roma Pakpahan. Tambah ingat lagi karena ternyata aslinya beliau ini berasal dari Liwa, Lampung Barat. Lahh, sama-sama di Lampung tohh, batin saya waktu itu.
Kami bertatap muka secara langsung pertama kalinya di sebuah acara yang turut dihadiri oleh komunitas blogger Lampung, Tapis Blogger. Dan kemudian berlanjut di beberapa acara kepenulisan lain, salah satunya Bedah Buku 17 Kisah Perjalanan dari Lampung hingga Canberra di Aula Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung.
Acara bedah buku di Perpusatakaan Daerah Lampung. Foto dokumentasi: Naqiyyah Syam. |
Dalam acara tersebut, saya bertanya tentang kiat sukses memasarkan buku terbitan indie. Alhamdulillah, beberapa penanya mendapatkan hadiah berupa buku. Saya ternyata mendapatkan buku Toples Aksara, 33 Permen Renungan bagi Jiwa milik Mbak Roma, yang saat itu duduk persis di belakang saya. Langsung sigap lah saya meminta tanda tangan dan berfoto bersama, hehehe.
Toples Aksara, 33 Permen Renungan bagi Jiwa. Foto dokumentasi andriyani.web.id. |
Identitas Buku
Judul Buku: Toples Aksara, Berisi 33 Permen Renungan bagi Jiwa
Penulis: Roma Pakpahan
Penerbit: Stiletto Indie Book
Genre: Nonfiksi - Psikologi populer
Toples Aksara merupakan buku yang berisi 33 renungan dalam kehidupan yang akan memotivasi dan menginspirasi pembaca agar makin semangat dalam menjalani setiap proses kehidupan. Membaca buku ini diibaratkan seperti halnya sedang menikmati stoples permen beraneka rasa.
33 renungan jiwa dalam buku Toples Aksara antara lain berisi renungan tentang arti bahagia, indahnya berbagi, percaya pada kekuatan mimpi, berani keluar dari zona nyaman, hidup bermanfaat, belajar dari para juara, life must go on dan lain-lain.
Buku dengan ketebalan 80 halaman ini menyajikan gaya bahasa psikologi yang ringan dibaca. Selain itu juga menceritakan beberapa kisah dari sudut pandang penulis, sehingga para pembaca tidak perlu merasa terlampau digurui. Seperti dalam bab Belajar dari Anak Kecil yang menceritakan perenungan seorang Roma Pakpahan saat ternyata kita bisa belajar tentang hidup dari mana saja, termasuk dari anak kecil di sekeliling kita. Bab ini sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari saya yang juga merupakan ibu dari satu orang putri. Bagi saya, latar belakang Mbak Roma yang pernah menjadi seorang guru Taman Kanak-kanak turut memperkaya 'rasa kehidupan' yang ditawarkan dalam buku Toples Aksara, 33 Permen Renungan bagi Jiwa.
Hanya saja, karena buku ini merupakan buku indie maka bisa jadi kita tidak menemuinya di toko buku yang biasa kita kunjungi dan harus memesan via online ke penerbit Stiletto Book.
Saya bersyukur bisa mendapatkan Toples Aksara dan berjabat tangan langsung dengan penulisnya yang merupakan teman saya sendiri. Selamat mewujudkan mimpi-mimpi lain Mbak Roma. Semoga sukses di buku-buku solo berikutnya :)
Trims ya, mbak :)
ReplyDeleteSukses juga tuk mbak Dwi. Semoga karyanya disukai dan bermanfaat tuk banyak orang. ������
sama-sama loh mbakkk sayy.. xixixi. aamiin....
DeleteWahh... Buku indie. Bikin mupeng. Mba Dwi rutin ikut kegiatan ODOP ya???
ReplyDeleteaku ikut yg tahun 2017 kemarin di facebook. yg 2018 ini lagi berusaha ngerutinin.. hehehe
DeleteUwiii, mau baca bukunya tapi nyari belum ada.hiikkss
ReplyDeletePesen sama penulisnya langsung aja lin.. itu Mb Roma Pakpahan.. IG @roma.pakpahan
Delete