Saturday, January 13, 2018

2018: Tahun Banting Setir jadi Mamak Blogger

Di tahun ini, i am proud of myself, karena saya sudah berani menantang diri sendiri untuk banyak belajar hal-hal baru. Diawali dengan keberanian meng-order gojek (wkwk *remeh*) dan dilanjutkan dengan kenekatan saya untuk nyemplung mendalami dunia per-blogger-an.


Perjalanan Memulai Aktivitas Blogging

Tahun 2016 yang lalu, saat masih menulis di status facebook tok, saya sebenarnya tidak terlalu suka dengan platform menulis seperti blog. Beberapa kali beranda saya dilewati tulisan teman-teman blogger yang pada bagian akhirnya hampir selalu dibubuhi dengan kata-kata "mampir ya" atau "see more on my blog". Ah, kenapa sih harus buka blognya dulu? kenapa gak sekalian aja jembreng dimari? Jadi hape saya tidak perlu menunggu loading untuk membaca cerita selanjutnya.

Masuk tahun 2017, saya bergabung dengan komunitas #ODOPfor99days dan bertemu banyak teman-teman blogger yang kemudian mengubah stigma saya soal aktivitas blogging. Tulisan mereka yang worth to read itu membuat saya dengan sukarela membuka blog tersebut, bahkan menunggu update tulisan terbaru. Obrolan soal dunia blogger pun pertama kali saya ketahui dari grup ini. Namun sebagai newbie, tentu saja saya segan untuk bertanya hal remeh temeh.

Saat itu, saya juga tergabung dalam grup foundation komunitas Institut Ibu Profesional (IIP) Lampung bersama dengan dua orang pendiri Tapis Blogger, yaitu Mbak Naqiyyah Syam dan Mbak Heni Puspita. Dari kelas gratis yang diadakan Mb Naqi dan Mb Heni inilah saya belajar membuat blog dan sedikit demi sedikit berkenalan dengan beberapa istilah dalam blogging. Kelas itu pula yang membuat saya akhirnya menyadari bahwa dengan blog, tulisan saya akan "abadi" dan lebih mudah dijangkau oleh banyak pembaca.

Happiness is Blogging! (pic from: Pixabay)

Setelah memiliki blog, saya semakin sering main ke 'rumah' beberapa blogger femess. Blog yang paling sering saya kunjungi saat itu adalah gracemelia.com dan justtryandtaste.com, karena kedua blog tersebut paling mendekati niche blog saya. Selain mempelajari cara mereka menulis konten yang easy to read, saya juga memperhatikan design eye catching yang menunjang penampilan blog tersebut dan bagaimana mereka mengoptimasi sosial media yang dimiliki. Dari situ, saya mulai melek bahwa blog yang berisi konten kreatif dan original bisa di-monetize sedemikian rupa.


Bergabung dengan Kelas Ngeblog Seru 4

Oktober 2017 saya memutuskan untuk membeli domain .com. Tahun 2018 ini saya putuskan sebagai tahun untuk stop cuma kepo blog orang lain (hahah) dan memulai untuk percaya diri mengisi tulisan-tulisan di dwiseptiani.com. Where there's a will, there's a way. Saya kemudian dibukakan banyak jalan untuk terus belajar, salah satunya melalui Kelas Ngeblog Seru 4 yang diadakan oleh guru pertama saya dalam dunia blogging, Mbak Naqiyyah Syam.

Kelas Ngeblog Seru bersama Naqiyyah Syam,
ketua Tapis Blogger Lampung

Kelas Ngeblog Seru 4 ini diadakan secara online melalui grup Facebook. Kusenang karena gak perlu dateng ke kelas formal sambil bawa segambreng mainan untuk Rania, yang tetep aja bakalan 'berisik' per sekian menit, "Bunda ini apa? ini gimana? Bunda dengerin Rania dulu." Hahaha. Anaknya udah pinter negosiasi sekarang :D

Kelas perdana sudah dimulai sejak hari Senin, 8 Januari 2018 kemarin dan akan dilaksanakan selama satu bulan ke depan, dengan investasi sebesar Rp 100.000,-. Materi yang saya pelajari di kelas ini meliputi beberapa hal yang harus dikuasai oleh blogger pemula, diantaranya:
  1. Cara menulis artikel yang baik
  2. Design blog untuk pemula
  3. SEO untuk blogger pemula
  4. Cara meriview produk dan jasa
  5. Cara mendapatkan uang dari blog
  6. Media Sosial, dan lain-lain

Setiap pekan, peserta diberikan materi dan tugas yang kemudian akan dievaluasi. Masukan dan bimbingan dari mastah inilah yang menjadi kebutuhan terHQQ saya saat ini sebagai seorang blogger pemula.


Wishlist 2018: Bangga Menyandang Status Mamak Blogger

Saya mulai menulis blog dwiseptiani.com dengan sesuatu yang bermanfaat bagi diri saya sendiri. Dengan harapan, orang lain yang membaca juga akan merasakan kebermanfaatan yang sama.

Setiap menyelesaikan sebuah postingan, ada kepuasan dan kebahagiaan tersendiri rasanya. Soal penghasilan di kemudian hari? Itu bonus. Saya selalu ingat dengan motivasi makjleb yang pernah saya dapatkan dari kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional.

REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang HARUS DICARI. Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan "MISI PENCIPTAAN" dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya "BERBINAR-BINAR". Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati. Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang.

Maka salah satu harapan saya di tahun 2018 ini adalah menulis dengan bahagia, berfaedah dan bangga menyandang status sebagai mamak blogger! #sikasik

May Allah bless me. Tolong ketik "aamiin" banyak-banyak di kolom komentar ya pemirsa :D

Foto diambil di Museum Kupu-Kupu Sumatera :D

(Tulisan ini adalah tugas menulis di Kelas Ngeblog Seru 4 Bersama Naqiyyah Syam)





1 comment:

  1. Sebagai ngeblog Mbk, tulisannya bagus dan renyah sekali khas ibu2 blogger hehe...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi