Friday, January 26, 2018

Resep Combro Enak, Simpel, Pedas, Ginuk Ginuk

Suka bingung ya mau bikin cemilan apa kalau rumah kita ketempatan untuk acara tertentu. Kayak si Mamah, tiap jelang hari Kamis mulai deh puter otak buka-buka buku resep, kira-kira minggu ini mau bikin cemilan apa. Jadi ceritanya, rumah Mamah itu jadi basecamp abadi ibu-ibu pengajian selama musholla dalam proses renovasi. Berhubung masih kagok pake google, Mamah justru lebih nyaman bolak-balik buku resep. "Septi, minggu depan buat apa kita? Yang enak tapi murah meriah." WOW sungguh pertanyaan yang sulit, sebelum akhirnya saya bertemu dengan resep combro yang enak, simpel, pedas dan ginuk ginuk ini *persis iklan shampoo anti ketombe LOL*

Combro enak, simpel, pedas dan ginuk ginuk
Combro adalah salah satu jenis panganan populer nusantara yang berasal dari Jawa Barat. Saat ini sudah banyak yang mulai membuat variasi rasa supaya combro jadi lebih menarik dan naik kelas. Meskipun begitu, rasa combro yang original tetap jadi favorit banyak orang. Rasanya otentik, sesuai dengan arti kata combro yang konon berasal dari bahasa sunda yaitu "oncom di jero", maksudnya (isian) oncom di (bagian) dalam. Combro ini juga punya saudara, namanya misro "manis di jero" alias manis di dalam, yang isiannya terbuat dari gula merah. Mungkin kapan-kapan saya akan membuatnya, xixixi.


Resep Combro Enak, Simpel, Pedas, Ginuk Ginuk
(sumber: Buku resep Kue-Kue Indonesia)

Bahan:
500 gr ubi kayu/singkong, parut
1/2 sdt garam

Singkong yang sudah diparut dan dicampur garam

Isi:
200 gr oncom, cuci, haluskan
1 batang seledri, iris halus

Bumbu yang Dihaluskan:
2 siung bawang putih
4 bh bawang merah
2 bh cabai merah
4 bh cabai rawit
garam dan gula sesuai selera

Cara Membuat:
  1. Untuk isian: Tumis bumbu halus sampai harum, masukkan oncom, aduk, beri air lebih kurang 100 ml. Masak sampai matang dan air habis, beri seledri, aduk sampai layu. Angkat dan dinginkan.
  2. Di tempat lain, campur segera singkong parut dan garam agar tidak berair. Pipihkan, isikan 1 sdt oncom tumis, tutup dan rapikan kembali.
  3. Dengan api sedang, goreng hingga matang dan kecoklatan. Hidangkan selagi hangat.
Catatan:
  • Bila ubi kayu berair banyak, tambahkan 1-2 sdm tepung kanji supaya adonan dapat dibentuk
  • Satu resep ini menghasilkan sekitar 10-15 buah combro
Bahan isian yang sudah ditumis

Combro!

Awalnya, Mamah mau memarut singkong secara manual, sampai pinjem parutan kelapa punya tetangga. Baru parutan pertama, tangan sudah hampir luka. Saat itulah Papah teringat kalau di pasar Perumahan Korpri ini ada warung yang menerima parutan singkong. Cukup dengan Rp 3.000 rupiah saja, singkong sebanyak 2 kilo lebih itu siap untuk diolah. Gak berair banyak sih, jadi kami tidak menambahkan tepung kanji sama sekali.

Nah, begini nih cara memasukkan adonan oncom ke dalam parutan singkong. Bentuk pipih lonjong sehingga terlihat ginuk ginuk menggemaskan. Nyam nyam!

Oncom ginuk ginuk berawal dari sini

Untuk isian, jika ingin lebih pedas, bisa ditambahkan jumlah cabainya. Saya sendiri menggunakan jenis cabai rawit setan. Saat penyajian pun, saya tetap menyediakan cabai rawit burung, yang kecil-kecil itu, untuk menambah level kepedasan :D 

Dalam resep ini, parutan singkong tidak perlu diperas. Dan rupanya rasa combro sangat bergantung pada pemilihan singkong yang bagus. Dua kali saya dan Mamah membuat combro dengan hasil yang berbeda. Hasil combro perdana buatan kami rasanya agak pahit, nah yang kedua ini baru wuenakk, kenyil-kenyil seperti cireng dan gak pahit. Secara kebetulan, Mamah bertemu dengan pedagang singkong yang sering jadi langganan banyak tukang getuk di Pasar Pembangunan. Jadilah beli singkong disitu, dipilihkan dengan si ibu pedagang dan pilihannya sungguh tepat, karena dengan adonan yang sama, kami bisa menghasilkan combro yang lebih enak.

Berikut tips memilih singkong yang enak, saya kutip dari website Bogasari:
➣ Jika dipotong, singkong masih basah dan sangat mudah retak atau dipatahkan.
  • ➣ Kupas atau cungkil kulit umbi singkong dengan kuku. Kulit yang kekuningan (mentega) atau kecoklatan atau kemerah-merahan umumnya lebih baik dari pada yang berwarna putih.
  • ➣ Patahkan sedikit ujungnya. Bila ada bagian yang membiru sebaiknya jangan dipilih. Noda biru atau hitam menandakan bahwa singkong telah lama disimpan. Singkong yang telah lama disimpan memang cenderung mengeluarkan noda biru atau hitam yang diakibatkan enzim poliphenolase yang bersifat racun.
  • ➣ Jika memilih singkong pada suatu tumpukan dan menemukan singkong yang tidak baik, maka hindarkan memilih singkong pada tumpukan tersebut karena biasanya satu tumpukan singkong sifatnya sama. Satu bantat yang lain juga bantat.
  • ➣ Perhatikan tanah yang menempel di kulit umbi. Tanah yang masih liat, belum kering, menandakan singkong baru dicabut, dan paling ideal untuk diolah.
  • ➣ Cuci singkong supaya bersih. Apabila belum diolah, rendam singkong terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah.

  • So first thing first, carilah singkong yang enak dan kemudian yuk eksekusi resep combro enak, simpel, pedas dan ginuk ginuk inih. Salam gorengan!

    No comments:

    Post a Comment

    Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi