Wednesday, November 7, 2018

Soal Kematian dan Pertanyaan Rania tentang Surga

Dalam satu bulan ini, sudah ada lebih dari 5 kabar duka. Mulai dari saudara, tetangga dan juga teman lama. Ditambah lagi, kabar tentang jatuhnya pesawat Lion Air JT610. Plus tema kajian yang saya dan Rania datangi kemarin adalah tentang menyolatkan jenazah. Lengkap, semuanya soal kematian.


Dari sekian kali kabar duka, ada satu kesempatan Rania ikut nganter jenazah sampe makam bareng Mamah Papah. Dan dua kali kesempatan melihat peti jenazah dibawa ke masjid untuk disholatkan. Suatu hari, tetiba Rania nanya gini.

"Nda, lama-lama kita bisa meninggal ya?"

Saya langsung nyadar kalau Rania udah tiba di fase ini. Fase nanya nanya apa aja yang jawabannya butuh mikir berat, hehehe. Dari umur 2 tahunan sebenernya udah nanya-nanya banget sih. Tapi sekarang logika Rania udah bisa mengaitkan antara kejadian yang satu dengan yang lainnya. Jadi seringkali saya suka surprise sendiri.

"Iya Nak, semua mahluk hidup itu lama-lama bisa meninggal."
"Kenapa?"
"Errrr.. Ya karena makin lama kita makin tua, fungsi tubuh kita udah gak sebagus waktu masih muda, jadi sering sakit terus meninggal."

Yang kemudian saya kasih revisi tambahan.

"Etapi anak-anak yang meninggal juga ada. Udah takdir Allah sih Nak."

Antara jawaban pasrah dan jawaban minim ilmu itu seringkali beda tipis yaa, huhuhu.

"Oh.. Bunda juga lama-lama bisa meninggal?"
"Iya.."
"Kalo Bunda meninggal, nanti Bunda masuk surga?"

Btw, Rania pertama kali denger kosakata "surga" dari Hannan, keponakan saya yang usianya 5 tahunan. Jadi entah ada kejadian apa waktu itu, terus Hannan bilang. "Semoga nanti kita kumpul sama-sama lagi di surga yaa. Aamiin." Hati saya mencelos sih pas dengernya. Gimana nggak, anak umur segitu do'ain kebaikan buat kami semua. Terharu dong. Dari situ Rania kelihatannya merekam kata-kata surga dan penasaran apa maksudnya.

"Aamiin. Rania mau masuk surga juga?"
"Mau.."
"Kalo gitu jadi anak baik ya, biar kita semua sama-sama ketemu lagi di surga Allah nanti.."
"Iya, Rania mau jadi anak baik lahh. Biar bisa ketemu lagi sama Ayah dan Bunda di surga."
"Aamiin."

Uwuwuwuwuuuwww. Betapa yaa. Fitrah keimanan itu memang udah ter-install di masing-masing diri tiap anak. Tinggal kitanya aja mau ngarahin apa nggak. Padahal Rania belum tau banyak soal surga. Tapi dia mau masuk surga dan pengen ketemu lagi sama kami disana. Saya tetiba mellow waktu itu. Tapi belum sempet berkaca-kaca, anaknya udah nanya yang lain lagi, qiqiqiq.

"Di surga itu nanti ada apa?"

Dan dodolnya saya gak jawab keadaan surga itu sebagaimana jawaban orang beriman. Ada banyak banget gambaran soal surga kan. Tapi saya malah jawab singkat dan nyesel sih ampe sekarang, huhu.

"Di surga itu kita bisa minta apa aja. Minta mainan juga bisa."
"Rania mau masuk surga laahh. Biar dapet mainan banyaak."

-___________-

Duuhhhh kumenyesal jawab segitu cetek doang. Dan ngajarin materialistis banget gak sik, pengen masuk surga karena pengen minta sesuatu, hihihi. Gara-gara jawaban itu, ingetan Rania soal surga kayaknya jadi nempel banget. Jadi anak baik = masuk surga = dapet mainan XD

Prinsip saya soal jawab anak dengan sebenar-benarnya jawaban, enggak membohongi, menjelaskan dengan kalimat sederhana, udah bener. Cuma karena minim ilmu, ya jadi segitu doang jawabnya, ckck.

Lalu sebagai emak milenial, saya langsung searching gugel dong. Tentang menjelaskan surga pada anak. Dan yang muncul pertama kali adalah cuplikan video ceramah dari Ustad Syafiq Riza Basalamah.


Baca juga : 8 Tips Membatasi Anak Bermain Handphone

Nah, coba tonton dulu. Kek nya jawaban saya ga jelek-jelek amat ya, hehehe *cari pembenaran*
Jadi di video itu ada yang nanya gini,

"Ustad, bagaimana penjelasan terbaik mengenai gambaran surga tentang anak-anak usia 3 dan 7 tahun?"

Trus dijawab sama ustad, kira-kira begini (versi lengkap coba ditonton sendiri yak),

"Anak-anak kecil itu apa yang dia inginkan sih? Main. Gambarkan kepada dia, dia suka main lego (di surga ada lego). Apa yang dia inginkan, dari situ kita bisa menggambarkan surga. Kepengin es krim. (Kasih tau) Di surga itu es krimnya lebih enak, gak bikin sakit gigi dan gak bikin batuk. Segala kenikmatan di dunia, di syurga lebih dahsyat. Kita gambarkan, apa yang kau inginkan, akan ada di surga Allah SWT. Tapi, harus dengan sholat, harus dengan beramal, karena dia memang masih kecil."

Gitu gaess, jadi kumerasa sedikit tenang. Mungkin jawaban saya atas pertanyaan Rania hari itu perlu dipoles lagih. Tapi gak salah-salah amat juga. Hueheheh.

Gimme some insight puhlisss? Mungkin mamak mamak sekalian ada masukan? Atau pernah punya pengalaman yang sama. Sharing yhaaa. 



No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi