Thursday, December 13, 2018

Tinggal Berjauhan dengan Anak? Lakukan 10 Hal Berikut Untuk Mendidik Fitrah Seksualitasnya

Pejuang LDR mana suaranyaaaaa??? XD

Postingan blog kali ini adalah sebagian tugas dari game level 11 Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional yang baru sempat saya publish *sungguh alasan klasik* hihihi. Sepuluh tips ini saya buat berdasarkan pengalaman nyata ketika harus menjadi anak dari orang tua yang tinggal berjauhan. Semoga relate yah dengan kondisi teman-teman yang saat ini 'harus' berjauhan dengan keluarga. 
 
Pic from: Pinterest

Apa itu Fitrah Seksualitas?

Menurut Harry Santosa, seorang pakar pendidikan anak, fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan perempuan atau laki-laki, tidak ada yang lainnya. Ayah berperan memberikan suplai maskulinitas dan ibu memberikan suplai feminitas secara seimbang. anak laki-laki memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai feminitas. Begitu pula dengan anak perempuan yang membutuhkan 75% suplai feminitas dan 25% suplai maskulinitas.

Tujuan dari fitrah seksualitas ini adalah agar anak tumbuh sesuai dengan peran sejatinya dan suatu saat mampu menjadi ayah sejati dan ibu sejati dengan kemampuan mendidik yang baik.


Mengapa Pendidikan dengan Fitrah Seksualitas ini Penting bagi Para Orang Tua LDR?

Tidak semua kondisi keluarga itu ideal. Saat ini banyak keluarga yang harus tinggal berjauhan (LDR) dikarenakan salah satu dari ayah/ibu seringkali ditugaskan keluar kota, memiliki pekerjaan di tempat lain yang tidak bisa ditinggalkan atau ditempatkan oleh perusahaan di daerah tertentu. Dalam mendidik fitrah seksualitas diperlukan kehadiran, kedekatan dan kelekatan Ayah Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia aqil baligh. Ketidakhadiran salah satu orang tua secara fisik di dekat anak bisa menjadi tantangan tersendiri dalam membimbing dan mengarahkan fitrah seksualitas anak. Kesalahan pola asuh ini bisa berakibat pada ketidakmampuan anak dalam menjalankan peran sejatinya, sampai dengan munculnya laki-laki yang bersikap gemulai atau perempuan yang bersikap kelaki-lakian, tidak menutup kemungkinan bisa pula berakibat pada lahirnya LGBT.


10 Langkah Pengasuhan Anak yang Harus Dilakukan oleh Orang Tua Long Distance Relationship (LDR)

1. Bangun kekompakan antara ayah dan ibu agar satu suara dihadapan anak-anak.

2. Ajak anak bicara dari hati ke hati. Berikan pengertian mengenai alasan mengapa kedua orang tua harus berjauhan.

3. Berikan pemahaman bahwa meskipun berjauhan, kehadiran keluarga akan tetap utuh dan komunikasi tetap lancar.

4. Manfaatkan teknologi agar anak tidak merasa kehilangan sosok ayah/ibunya. Saat menelepon/video call, tanyakan mengenai keseharian anak dan dengarkan ceritanya.

5. Meskipun berjauhan, orang tua bisa menceritakan dan menggambarkan tentang peran yang dilakukan oleh ayah/ibu dalam kesehariannya.

6. Tetap berikan gambaran/figur/contoh tentang peran laki-laki dan perempuan dalam keseharian lewat orang-orang terdekat yang ada di sekitar anak, misal kakek, paman, nenek, bibi dan lain-lain.

7. Atur waktu untuk pulang dan terlibat sepenuhnya saat sedang bersama anak. Tidak hanya hadir secara fisik, namun juga hati dan pikiran.

8. Peluk erat dan belai anak saat bertemu. Pelukan akan membuat anak tumbuh menjadi lebih peka serta memberikan perasaan tenang dan bahagia. Jangan remehkan keajaiban pelukan antara orang tua dan anak.

9. Berikan contoh nyata peran ayah (suplai maskulinitas) dan ibu (suplai feminitas) saat sedang bersama dengan anak. Kegiatan suplai maskulinitas yang bisa dicontohkan oleh ayah misalnya, sholat berjamaah di masjid, memperbaiki mesin kendaraan (otomotif), berolahraga dan lain-lain. Ayah juga yang wajib mendampingi anak untuk menjelaskan tentang tumbuh jakun, mimpi basah, ataupun tanggung jawab seorang laki-laki ketika akil baligh. Sedangkan contoh kegiatan suplai feminitas yang dapat dilakukan oleh ibu contohnya adalah memasak, melakukan pekerjaan rumah, menjelaskan tentang menstruasi dan tanggung jawab seorang perempuan saat akil baligh.

10. Sediakan waktu khusus untuk bicara dari hati ke hati dan melakukan aktivitas tertentu yang sesuai dengan peran sosial laki-laki atau peran sosial perempuan bersama masing-masing anak (buat jadwal nge-date dengan masing-masing anak).

Intinya adalah, saat orang tua memutuskan untuk berjauhan, keduanya harus sama-sama tetap berkomitmen dalam pengasuhan anak. Tidak bisa berat sebelah, karena masing-masing orang tua punya peran penting dalam tumbuh kembang anak. Hal penting lain selain komitmen adalah komunikasi. Orang tua tidak boleh beralasan tidak bisa berkomunikasi, kaku, tidak terbiasa atau apapun. Karena masalah komunikasi antara orang tua dan anak yang tidak diperbaiki sejak dini, akan menjadi masalah di kemudian hari. Jika saat ini memang harus LDR dan belum ada jalan lain untuk tinggal bersama, ingat dua hal, KOMITMEN bersama untuk mendidik anak dan KOMUNIKASI yang lancar, luwes tanpa gengsi.

Nah, presentasi lengkapnya tentang ini loh gaes. Pan kapan saya sambung yha. Luv.

Update:
Sudah ada lanjutan postingannya disini yaa.. Mempersiapkan Fase Aqil Baligh Bagi Orang Tua yang Tinggal Berjauhan dengan Anak


2 comments:

  1. Anak saya ini mba, laki dua-duanya , tapi papinya sibuuukkkk mulu, saya juga ga punya saudara laki sebelumnya, jadiya agak kagok mendidik anak laki yang udah 8 tahun hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. pasti bingung gitu ya mb.. sibuk gpp asal tetep diingetin aja mb.. hehe.. soalnya papahku dulu LDR an sama kita sekeluarga.. jadi adikku lebih sering berinteraksi dengan 3 perempuan di rumah. menurutku, ada hal-hal yang memang harus peran ayah langsung yg turun :D

      Delete

Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi