Thursday, December 20, 2018

Mempersiapkan Fase Aqil Baligh Bagi Orang Tua yang Tinggal Berjauhan dengan Anak

Pembahasan di blog kali ini adalah lanjutan dari postingan saya sebelumnya tentang Tinggal Berjauhan dengan Anak? Lakukan 10 Hal Berikut untuk Mendidik Fitrah Seksualitasnya.

Presentasi tentang mempersiapkan aqil baligh bagi para orang tua LDR ini kami buat dalam rangka pemenuhan tugas tentang fitrah seksualitas di Kelas Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional. Berawal dari keprihatinan melihat kondisi ayah atau ibu ibu yang cuek, bahkan kaku dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik kepada anak yang harus tinggal berjauhan dengan orang tua.

tinggal berjauhan dengan anak
Presentasi Kelompok 6 kala itu.

Seperti kita ketahui, orang tua yang tinggal terpisah dengan anak-anak sebenarnya punya PR ekstra untuk menjelaskan tentang fase baligh. Jangan sampai orang tua kecolongan momen penting perpindahan fase prebaligh menuju fase baligh anak. Untuk itu, sejak jauh-jauh hari, ayah dan ibu harus saling bekerjasama mempersiapkan dan memberikan pemahaman tentang baligh kepada anak. Para orang tua LDR juga harus lebih berkomitmen untuk menyediakan waktu khusus saat berkumpul untuk berbicara dengan masing-masing anak.

Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan Jelang Fase Aqil Baligh Anak :

1. Lakukan pemisahan tempat tidur secara bertahap disertai dengan komunikasi (sounding) intens sejak satu tahun sebelumnya. Bahwa suatu hari anak akan semakin besar dan tidur terpisah dengan orang tua.

Tahapan pemisahan tempat tidur:
  • Pisah ranjang - kamar bersama, sekitar usia 3-4 tahun. Pastikan anak tetap dapat melihat orang tuanya saat terbangun tengah malam, agar ia merasa bahwa, "Oh pisah kasur tidur sendiri juga tidak apa-apa."
  • Pisah kamar - tidur ditemani, sekitar usia 4-5 tahun atau satu tahun setelah tahun pertama. Buat desain kamar semenarik mungkin. Temani (keloni) anak sampai benar-benar tertidur.
  • Pisah kamar - tidak ditemani, sekitar usia 5-6 tahun atau satu tahun setelah tahap kedua. Orang tua tetap boleh mengantarkan anak ke kamar untuk mendongeng, bercerita dan lain-lain sebagai bagian dari quality time.

2. Jelaskan makna "baligh" pada anak. Tanamkan bahwa setelah ia memasuki baligh, maka ia telah dewasa dan semua amal perbuatan akan tercatat dan dimintai pertanggungjawaban.

3. Ajarkan anak untuk menutup aurat sejak dini dan menundukkan pandangan (QS An-Nur 30-31).

Sumber gambar : Pinterest.
 
4. Ajarkan anak untuk meminta izin ketika memasuki kamar orang tua, khususnya di tiga waktu (QS An-Nur 59). 

5. Jelaskan tentang ciri-ciri baligh pada laki-laki dan perempuan. Kepada anak laki-laki, sampaikan seperti apa mimpi basah dan jika dia mengalaminya nanti minta dia untuk menyampaikan pada ayah atau ibu (ayah sebaiknya mengambil porsi lebih banyak). Kepada anak perempuan, informasikan rasa dan perasaan pertama saat haid, bahwa hal tersebut adalah wajar. Minta anak untuk mencatat tanggal datang haid setiap bulan agar bisa bersiap-siap sebelum haid datang.

6. Ajarkan anak tata cara mandi besar beserta sunnah-sunnahnya.

7. Kenalkan tentang mahram dan sampaikan agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan lawan jenis.

8. Jelaskan tentang sistem organ seks dengan cukup detail.

9. Jelaskan tentang proses kehamilan dan kelahiran dengan detail.

10. Jelaskan tentang hubungan pria dan wanita, pacaran, dan pilihan hidup menikah/membujang.

Sumber gambar : bestkartun.blogspot.com

11. Terangkan tentang keharaman zina dan bahaya juga dosanya.

12. Berikan pemahaman tanggung jawab moral dalam pergaulan.

13. Ajak anak berpikir dan berdialog tentang konsep hidup seorang muslim. Bahwa islam tidak menolak, tapi mengatur. Syahwat kepada lawan jenis bukanlah hal yang menjijikkanm ataupun hal yang diingkari, tetapi diatur sehingga memuliakan manusia.

14. Jelaskan bahwa islam menutup seluruh saluran syahwat, kecuali lewat pernikahan.

15. Ubah cara pandang anak : seksual = ibadah, untuk tugas mulia menjadi kholifah dan melanjutkan tugas para nabi di muka bumi.


Katakan pada anak, Selamat ya sayang, lembaran catatan amalmu telah dibuka. Isilah bukumu dengan goresan yang penuh dengan amal kebajikan. Buatlah sibuk malaikat Raqib menorehkan tintanya di sebelah kananmu dan biarkanlah malaikat Atid di sebelah kirimu beristirahat dan bersantai dengan tugasnya. Ayah Bunda selalu mendo'akan yang terbaik untukmu. Kami bangga kepadamu.

Sumber gambar : Pinterest.

Pilihan untuk tinggal berjauhan dengan keluarga karena alasan syar'i tidak boleh menjadikan kita serta merta meninggalkan tanggung jawab dan peran utama sebagai orang tua. Komitmen dan kesungguhan dalam mendidik fitrah seksualitas anak insya Allah akan berbuah pada peran keayahan sejati untuk anak laki-laki dan peran keibuan sejati untuk anak perempuan. Perjalanan sebagai orang tua itu luar biasa mulia. Kita tidak 'hanya' sedang mendidik seorang anak. Tapi kita juga sedang mendidik sebuah generasi. Semoga Allah senantiasa menjaga keluarga kita, baik dalam keadaan dekat ataupun jauh. Dan semoga Allah berikan kembali kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga, tidak hanya di dunia, tapi sampai ke jannah-Nya. Aamiin. 


Me:
Jujur, sebagai orang tua yang saat ini tinggal berdekatan, peer saya pun tak kalah banyaknya. Sama seperti peer-peer yang kami tulis untuk para orang tua LDR diatas. Saya juga masih butuh banyak persiapan untuk mempersiapkan tidur terpisah dengan anak, hehe. Tulisan ini saya posting di blog sebagai pengingat terutama untuk diri saya pribadi. Tabik!

***

Daftar Pustaka:
Asy-Syantut Khalid. 2018. Mendidik Anak Laki-Laki. Solo : Aqwam.
Islahunnisa'. 2010. Mendidik Anak Perempuan. Solo : Aqwam.
Baihaqi Ibnu Bukhori, Ihsan. 2014. Mengajarkan Kemandirian Kepada Anak. Khazanah Intelektual.
TF Alimah, Niken, dkk. 2013. Bunda Sayang: 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak. Jakarta : Gazza Media.
Prita Khalida dan Sianiwati Sunarto Hidayat. 2014. Balita Bertanya Anda Menjawab. Jakarta : Panda Media.
Jamal Abdurrahman, Suwandi (Penerjemah). 2010. Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi. Solo : Aqwam.
https://www.eramuslim.com/oase-iman/mira-kania-dewi-akil-baligh.htm#.XBrxU80xXIU
https://sofianaindraswari.com/mempersiapkan-calon-ayah-mendidik-fitrah-seksualitas-anak-laki-laki-bagian-2/
https://www.yenisovia.com/2018/02/ayah-dan-anak-berjauhan-lakukan-cara-membuat-semua-tetap-terasa-dekat.html
http://khairunnisakuwait.blogspot.com/2013/10/mempersiapkan-anak-anak-menuju-fase.html
https://hatimuslimah.wordpress.com/mempersiapkan-anak-memasuki-usia-baligh/
https://www.fiqihmuslim.com/2015/09/kumpulan-hadist-nabi-tentang-sholat.html

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi