Saturday, November 25, 2017

Jalan-Jalan ke Taman Kupu-Kupu Gita Persada Lampung

Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki taman khusus untuk penangkaran kupu-kupu. Digagas pada tahun 1997 oleh Bapak Anshori Djausal dan Ibu  Herawati Soekardi, pendirian Taman Kupu-Kupu Gita Persada bertujuan untuk menghindari kepunahan segala jenis kupu-kupu Sumatera akibat penggundulan hutan dan pengrusakan habitat alami kupu-kupu (sumber: Wikipedia). Bagi saya yang alumni Universitas Lampung, kedua nama tersebut tentu sudah tidak asing lagi, ada di deretan dosen pada buku panduan mahasiswa :D



Hari Sabtu, 19 November 2017 yang lalu, saya dan keluarga besar berkesempatan mengunjungi taman kupu-kupu ini. Kalau tidak salah ingat, terakhir kali saya ke tempat ini waktu masih berstatus sebagai mahasiswa, sekitar tahun 2009. Itupun karena acara BEM Fakultas Ekonomi. Saya tidak mampir khusus untuk menikmati taman ini, melainkan mendengarkan ‘ceramah’ dari kakak-kakak tingkat di salah satu padepokan tempat berlangsungnya acara. Jadi saya cukup excited begitu ada kesempatan mengunjungi tempat ini lagi.

Lokasi Taman Kupu-Kupu Gita Persada

Taman kupu-kupu ini berlokasi di Jalan Way Rahman, Kecamatan Kemiling, Hutan, Kec. Hutan, Kabupaten Pesawaran. Dapat ditempuh sekitar 25 menit dari pusat kota Bandar Lampung, kalau tidak macet, soalnya saat ini sedang ada pembangunan flyover di Kemiling. 

Jalan paling mudah dan paling nyaman ke tempat ini menurut saya adalah lewat pertigaan tidak jauh setelah SMAN 7 Bandar Lampung. Langsung belok kanan dan ikuti terus jalan besar. Taman Kupu-Kupu Gita Persada berada di sebelah kiri jalan, setelah penangkaran rusa Tahura Wan Abdurrahman.

Selamat datang di Taman Kupu-Kupu Gita Persada

Saya dan keluarga menuju kesini dengan kendaraan pribadi. Kalau mau ke tempat ini dengan kendaraan umum, akses angkutan kota jurusan Kemiling hanya sampai di SMAN 7, selebihnya harus naik ojek.

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk

Taman Kupu-Kupu Gita Persada buka setiap hari dari Senin – Minggu pukul 08.00 s.d 17.00 WIB. Kita bisa bermain sepuasnya dari pagi sampai sore. Satu orang pengunjung dikenakan tarif Rp10.000,- sudah termasuk biaya parkir kendaraan. Sungguh tempat wisata edukatif kecintaan ibu-ibu. Banyak hal yang bisa dipelajari daann ehm, murah meriah :D


Jam operasional Taman Kupu-Kupu Gita Persada

Apa yang Harus Diperhatikan dan Dibawa Saat Akan Berkunjung ke Taman Kupu-Kupu?

  1. Usahakan datang di saat cuaca cerah, karena saat mendung ataupun hujan kupu-kupu akan bersembunyi.
  2. Disarankan memakai baju berwarna terang, konon kupu-kupu menyukai warna yang mencolok. Plis jangan pakai baju, celana atau jilbab hitam. Karena warna itu paling disukai nyamuk. Bisa-bisa bukan kupu-kupu yang mengikuti, tapi nyamuk.
  3. Bawa autan, minyak sereh atau sejenisnya yang bisa menangkal nyamuk.
  4. Bawa minuman dan cemilan, jika perlu sekalian makan siang supaya lebih puas mengeksplorasi taman kupu-kupu. Meskipun disini ada kantin, menunya masih terbilang ala kadar. Ditambah lagi di sekitar taman kupu-kupu tidak ada yang menjual nasi padang :D ((kecuali pakai jasa gofood)).
  5. Bawa kamera yang bagus. Paling sederhana lensa makro. Lebih bagus, lebih baik, soalnya banyak objek foto kece yang bisa diambil, terutama kupu-kupu (selfie bersama kupu-kupu).

Ada Apa Saja di Taman Kupu-Kupu Gita Persada?

Begitu sampai di halaman, kami langsung disambut berbagai kupu-kupu bersayap kuning, putih dan biru. Saya tidak tahu nama-nama ilmiahnya. Yang pasti semuanya cantik-cantik.

Bangunan pertama yang terlihat dari pintu masuk adalah Museum Kupu-Kupu Sumatera. Tapi saya dan keluarga lebih tertarik untuk menjelajah alam terlebih dahulu. Apalagi banyak rumah-rumah pohon yang bisa dipanjat. Anak-anak langsung beraksi.

Bermain di rumah pohon

Puas memanjat rumah pohon, keponakan saya, Hannan, sibuk mengumpulkan biji pohon saga yang warnanya merah mentereng. Mirip permen katanya :D

Biji pohon saga
Taman Kupu-Kupu Gita Persada juga dilengkapi dengan fasilitas bermain seperti perosotan, ayunan dan jungkat-jungkit.


Fasilitas bermain yang ada di Taman Kupu-Kupu Gita Persada

Mau update instagram sedang berada di taman kupu-kupu? Coba foto di booth ini.


Lucu yaa modelnya booth kupu-kupunya

Sementara anak-anak bermain dan orang dewasa sibuk hunting foto, Papah dan Mamah saya beristirahat di padepokan yang tersedia sambil menikmati cemilan.



Kantin ada di dekat sini, tapi perbekalan kami cukup lengkap, sehingga saya hanya melihat-lihat daftar menu saja saat melewati kantin.



Kantin yang ada di Taman Kupu-Kupu Gita Persada

Setelah puas, kami masuk ke tempat yang paling ditunggu-tunggu, yaitu penangkaran kupu-kupu. Disini kita bisa melihat secara dekat proses metamorfosis kupu-kupu yang biasanya hanya  kita ((saya)) lihat di buku pelajaran IPA jaman esde.


Pintu masuk penangkaran kupu-kupu


Tempat pemeliharaan ulat sampai berubah menjadi kupu-kupu

Pertama kali masuk, saya pikir penangkaran kupu-kupu ini cukup luas, ternyata nggak loh. Hanya sepelemparan batu :D Tapi saya cukup puas karena bisa melihat macam-macam kupu dengan sayap yang beragam terbang bebas di sekeliling kami. Suami saya yang hari itu berbaju kuning cerah, langsung dihinggapi kupu-kupu. Sayang saya tidak sempat mengambil gambar (baca: keburu kabur).


Tempat penangkaran kupu-kupu
Troides Helena. Salah satu koleksi kupu-kupu terbesar disini

Cukup lama kami berada di dalam penangkaran kupu-kupu. Mbak saya, yang memang memiliki passion tersendiri dengan serangga satu ini, sibuk memfoto dan mengamati dengan seksama. Sambil bercerita kepada saya, “Ini tuh ulat pohon xxx, nanti jadinya kupu-kupu xxx, gak gatel kok.” endebre endebre. Demi kepentingan upload gambar di blog, saya mendekat dan cekrik. Meskipun sebenarnya sungguh kumerinding :’D Memang beda ya, orang yang betul-betul having passion on it, sama yang sekedar eksis. Hahahah.




Tak terasa, adzan dzuhur berkumandang. Secara bergantian, kami sholat di masjid yang berada persis di seberang taman kupu-kupu ini. Siang itu ternyata Allah turunkan hujan. Sekembalinya dari sholat, kami lanjut menjelajah museum kupu-kupu sumatera. Pas hujan, pas lah berteduh sekaligus melihat koleksi yang ada di dalam museum ini. Sayangnya, saat saya kesini, bangunan sedang dalam proses renovasi. Jadi banyak alat-alat pertukangan yang ikut majang.


Museum Kupu-Kupu Sumatra

Di lantai satu, terdapat tempat penjualan souvenir yang saat itu sedang tidak ada penjaganya. Ada layang-layang besar berbentuk kupu-kupu, bros lengkap dengan jilbab kupu-kupu, lampu tidur berhiaskan batu, buku-buku dan masih banyak lagi. Mbak saya membeli dua buah buku ini seharga Rp 75.000.


Selain souvenir, lantai satu museum memajang foto koleksi kupu-kupu yang ada disini dan beberapa liputan media massa.




Karena masih dalam tahap renovasi, mungkin belum semua koleksi dipindahkan ke tempat ini. Di lantai 2, saya hanya menemui beberapa bingkai kupu-kupu yang sudah diawetkan.


Beberapa koleksi kupu-kupu yang sudah diawetkan

Jendela yang terletak di lantai dua ini instagramable loh. Cucok untuk foto-foto. 

Leh uga kan? :D

Kami juga sibuk membayangkan seandainya bangunan ini dijadikan rumah. Lantai kayu, jendela artistik, udara dingin, dan pemandangan asri, alamak betaahh ^_^ Apalagi kita bisa melihat view laut dari lantai empat. Wow!

                                       ***

Sekitar pukul 2 siang kami menyudahi kunjungan.  Meskipun belum puas karena sebenarnya luas taman Kupu-Kupu Gita Persada itu sekitar 4,8 hektar dan kami hanya menjelajah bagian depan, namun kami harus segera beranjak karena sudah kadung - kelaparan - . Cemilan masih banyak, tapi perut masing-masing menuntut nasi :'D Alhamdulillah anak-anak tetap sehat dan ceria meskipun terlambat makan siang dan sempat terkena rintik-rintik hujan.


Secara keseluruhan, kami, terutama mbak saya yang memang memiliki passion terhadap kupu-kupu, puas berjalan-jalan di Taman Kupu-Kupu Gita Persada. Tetapi bagi saya yang termasuk ke dalam golongan pengunjung kebanyakan, ada beberapa hal dari tempat ini yang perlu ditingkatkan:

  1. Kesan pertama saya saat memasuki Taman Kupu-Kupu Gita Persada tempat ini justru lebih cocok disebut 'kebon' ketimbang 'taman'. Beberapa pohon dibiarkan tumbuh, mungkin untuk mempertahankan habitat asli kupu-kupu. It's okay. Tetapi, tanaman-tanaman lain tetap harus ditata untuk memunculkan kesan 'taman' yang identik dengan keteraturan dan keindahan.
  2. Bagian inti dari taman kupu-kupu ini, yaitu tempat penangkaran, harus lebih diperhatikan. Banyak papan informasi yang kondisinya sudah tidak terlalu baik, hingga agak sulit membacanya.
  3. Beberapa pohon saya lihat sudah ada nama tanamannya. Namun akan lebih baik jika tanaman yang ada di dalam penangkaran kupu-kupu juga diberi label nama. Agar pengunjung bisa mengetahui tumbuhan dan bunga apa saja yang menarik bagi kupu-kupu. Mana tahu ada pengunjung yang mau menciptakan taman kupu-kupu di rumahnya sendiri :)
  4. Perlu adanya denah tempat wisata di bagian depan taman. Agar para pengunjung memiliki gambaran awal posisi tempat-tempat menarik di taman ini.
  5. Mengingat areal taman yang luas, pengunjung akan lebih terbantu jika ada jalan setapak yang ditata guna memudahkan arah untuk menuju dari satu tempat ke tempat lain.
  6. Museum Kupu-Kupu Sumatera yang sedang dalam perbaikan sebaiknya diberi tulisan, "Bangunan sedang dalam tahap renovasi. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya."
  7. Tempat penjualan suvenir harus ditata rapih dan diberi label harga untuk menarik minat pembeli.
Tempat penjualan suvenir di lantai 1 Museum Kupu-Kupu Sumatera

Taman Kupu-Kupu Gita Persada adalah salah satu objek wisata edukatif yang potensial di Lampung. Tempat ini bisa menjadi tempat kunjungan wajib bagi para orang tua dan anak-anak, murid dari berbagai jenjang pendidikan serta masyarakat umum untuk menikmati dan mempelajari banyak hal tentang alam dan kupu-kupu.

Keteraturan dan keindahan seluruh bagian dari taman ini menjadi penting, terutama karena Taman Gita Persada ini 'hanya' berfokus pada kupu-kupu. Tidak seperti di tempat lain, misalnya Taman Nasional Bantimurung Bulusaruang, yang juga memilik daya tarik air terjun di areal tamannya.

Perlu juga untuk memperhatikan tren generasi milenial saat ini yang menyukai tempat-tempat instagramable. Saya yakin, jika dikelola dengan lebih baik, taman kupu-kupu ini akan menjadi perpaduan tempat rekreasi dan edukasi yang banyak diincar oleh para wisatawan.

Kuy! jalan-jalan ke Taman Kupu-Kupu Gita Persada :)






10 comments:

  1. Hahaha.. tips ujung2nya nasi padang.. toss aah.. emang nikmat itu nasi padang. Baru tau loooh kalau warna hitam disukai nyamuk. Nice blog informatif banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Porsinya banyakk.. ngenyangin.. xixixi.. iya beneran.. dicoba mbak :D

      Delete
  2. Desember Insyaallah mau ke Lampung, semoga bisa mampir ke sini. Btw makasih infonya mbak hehe

    ReplyDelete
  3. Aku merasa gagal jadi warga Bandar Lampung karena baru tahu ada taman kupu-kupu ini. Selama ini aku ke mana aja?? :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya memang kurang populer mbak dibanding objek wisata lain.. padahal berdirinya udah lamaa banget.. huhu

      Delete
  4. Menarik banget ya ternyata. Sebelumnya nggak kepikiran mau ke taman kupu-kupu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menarik teh.. Kauniyah.. hehehe.. di Bandung kalo gak salah ada Taman Kupu-Kupu Cihanjuang :D

      Delete
  5. Tambah satu saran, jangan terlalu banyak arena bermain ala2 anak TK gitu..bikin bocah ga aware sama alam di sekitarnya..fokus aja dgn tujuan awal yaitu penangkaran dan edukasi kupu2, we'd easily have those playground on some other places.. :D

    ReplyDelete
  6. Tambah satu saran, jangan terlalu banyak arena bermain ala2 anak TK gitu..bikin bocah ga aware sama alam di sekitarnya..fokus aja dgn tujuan awal yaitu penangkaran dan edukasi kupu2, we'd easily get those playground on some other places.. :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi