Saturday, November 4, 2017

Bakso dengan Sambal Enak di Way Hui Lampung Selatan - Game Kelas Bunsay Level 1 #2

Hari kedua jatuh pada hari Jum'at. Kami berencana menghadiri kajian Ustadz Adi Hidayat sore harinya. Sedari pagi sebelum sarapan, miskomunikasi sudah terjadi. Penyebabnya? Karena saya mengira suami bisa membaca pikiran saya dengan sendirinya tanpa perlu dijelaskan detail terlebih dahulu #girlsproblem.

Baca : Hari Pertama - Game Kelas Bunda Sayang Level 1 : Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

"Loh, jadi Adek ke Korpri nya mau bareng Mas tho?"
"Iya kan tadi udah bilang.. Adek kurang suka sarapan oat."
"Ya terus?"
"Itu artinya Adek pengen sarapan di tempat Mamah aja."

Gubrak!

Setelah percakapan diketik, emang aselik gak nyambung banget. Pantes aja suami salah tafsir. Checklist tiga, sampaikan permintaan dengan bahasa sebenarnya, bukan percakapan panjang yang harus diterjemahkan lagi. Sebagaimana buku-buku relationship bilang, laki-laki bukan cenayang. Well, that's true.

Malamnya sepulang dari kajian, perut kami butuh makanan hangat yang menyegarkan. Menu favorit hampir setiap pekan hanya ada dua, bakso dan segala jenis mie. Tempat makan mie baru yang diinginkan suami malam itu sudah tutup. Saya menyarankan makan di tempat yang biasa, he doesn't want. Mau nya ke tempat lain, yang ternyata sudah tutup juga. Gitu aja terus sampai hampir dekat rumah. Fiuhh.

Akhirnya suami memutuskan untuk jalan-jalan ke arah Way Hui menuju pool BRT, Jalan Airan Raya. Di tengah jalan, mobil kami melewati Warung Bakso Khayla.

"Makan disitu yuk!"
"Gak ah.. jalanannya sepi.."
"Ya kan emang udah malem. Bakso nya gede-gede tuh."
"Mau nya mie ayam yang di deket Korpri."
"Disitu kan ada mie ayam juga."
"Tapi udah lama gak ke mie ayam yang disana.."

Blah blah blah. Saya ngeyel sengeyel-ngeyelnya seperti biasa, sampai akhirnya manut. Pantang langsung manut, harus ngeyel dulu. Superr. Masuklah kami ke warung bakso tersebut. Ruangannya cukup bersih. Suami langsung membaui kecap dan sambalnya. "Kecapnya bukan kecap yang ngerusak rasa nih. Sambelnya juga sambel setan. Kelihatannya enak." Bibir saya masih manyun.

Saat bakso datang, duh sayang gak saya foto penampakannya, beberapa butir bakso menul menggoda selera dengan wangi yang aduhai, rasanya ingin segera saya santap. Daan awwwww pilihan suami kali ini tepat sekali. Bagi saya, yang terpenting dari rasa sebuah bakso, selain Bakso Sony favorit saya, adalah sambalnya. Sambal di Bakso Khayla ini segar kemepyar. Bukan tipikal sambal hijau butek campur-campur yang kadang rasa pedasnya bercampur dengan pahit dan asam. Joss lah untuk menghangatkan perut kami malam itu. Semoga si Bapak pemilik warung konsisten dengan resep sambalnya.

Ini penampakan warung Bakso Khayla di Jalan Airan Raya, Way Hui, Lampung Selatan. Hampir persis bersebrangan dengan Bakso Ali yang warungnya ada di banyak tempat itu.

Warung Bakso Khayla. Abaikan gaya Rania :D
Papan nama warung Bakso Khayla di Jalan Airan Raya, Way Hui, Lampung Selatan.


Bukan sekali dua, kami berdebat soal tempat makan. Lalu berujung pada saya meng-underestimate tempat makan baru yang ternyata enaaakk. Mungkin itu cara Allah menunjukkan pada saya bahwa istri sholehah yang nurut sama suami itu gak ada ruginya.

"Tiap Adek bilang tempatnya gak enak, kok malah enak ya Sayang. Pertanda apa itu? Harus nurut suami kali yah.."
"Nah.. itu.."
"Eheheheh"

Kami menutup malam dengan perut yang kenyang, hati yang bahagia dan checklist keempat yang bisa saya tambahkan dalam upaya saya untuk terus mencoba komunikasi produktif. Yaitu, jangan takut mencoba hal-hal baru dan gak perlu ngeyel-ngeyel serius, seperti memperdebatkan hal prinsip, padahal sekedar tempat makan. Nurut sama suami itu dapat pahala dan dapat bonus ketemu tempat makan bakso enak dengan sambal yang favorit!

Saya mah gitu orangnya, seminggu gak makan bakso kayak anak ayam lepas dari induknya. Kehilangan arah shayyy :D

#Hari2
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP

2 comments:

  1. Waah, dari perempatan Itera masih jauh ya Mbak? Sudah lama nggak main ke arah sana. Dulu suka main ke pasar Jatimulyo. Mau jugalah icip2 baksonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hampir sampe pertigaan ratu dibalau mb.. tapinya kemarin aku kesana rasa sambelny udah berubah lagi haha. kata bapaknya yg kemarin itu pas cabe setan lagi murah :"D

      Delete

Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi