Friday, August 17, 2018

Breastfeeding 911 : Sukses Memberi ASI dalam Berbagai Kondisi

[a very long post, mending sediain cemilan dulu deh.]

Parenting Blogger Indonesia


Tiap mendengar kata-kata menyusui, pikiran saya seringkali otomatis flashback ke masa-masa awal menyusui Rania, tiga setengah tahun yang lalu. Alhamdulillah direct breastfeeding hampir gak ada masalah, tapi soal ASI perah, huhuhu, saya bahkan belum 'ngeh' merk pompa ASI mana yang cukup nyaman untuk memerah, padahal harus sudah kembali masuk kantor. Ckckck.


Seneng banget melihat beberapa tahun terakhir makin banyak komunitas, organisasi ataupun perusahaan yang mengadakan sharing tentang seluk beluk menyusui. Saya selalu dukung sratus persen acara-acara semacam ini karena menyusui punya peran penting di 1000 hari pertama kehidupan anak. Dengan akses informasi yang semakin mudah, semoga semakin banyak juga ibu-ibu yang berhasil memberikan ASI. Itulah kenapa saat tau ada acara Breastfeeding 911 yang diadakan oleh majalah Ayah Bunda dan Pigeon di Lampung, saya langsung mupeng banget pengen ikut. Ditambah lagi pematerinya dongg, dr.Tiwi ! Buibu yang hobi baca soal parenting di instagram pasti udah akrab sama nama dokter anak feverit para arteis ini :D


Pagi itu, Sabtu, 11 Agustus 2018, saya udah berusaha banget dateng ke Novotel sebelum jam setengah 10 teng demi dapet hadiah dari majalah Ayah Bunda *usaha bgt sist* Tapi sayangnya, udahlah berangkat nge-pas waktu, eh di jalan ada insiden suamik hampir nyenggol motor. Jadi gagal dateng in time. Kusyedih, namun yasudalaaaa~ Sesampainya di ballroom tempat acara berlangsung, saya dan teman-teman eksis blogger, langsung sigap foto-foto sebelum acara dimulai. Buat update status ya kaaannn, wk.

Foto komplit bareng manteman Tapis Blogger :D

Jumpa Pakar Breastfeeding 911 dimoderatori oleh Arif Tirtosudiro, seorang MC yang sukses bikin saya termotipasi untuk olahraga dan beli krim anti aging. Gimana nggak, anak gadisnya udah usia 15 tahun tapi tampilan masih seger bgt *huhu, cry* Selanjutnya acara dibuka oleh Mbak Gracia Danarti, selaku redaktur pelaksana majalah Ayah Bunda. Turut hadir pula bu wali, Eva Dwiana Herman HN yang sangat mengapresiasi kegiatan positif semacam ini. Bahkan di akhir sambutannya, Bu Eva sempet nyanyi dangdut yang intinya dukung ASI loh. Saya lupa liriknya, tapi lucuk sih, kreatif, xixixi.

Ibu Eva Dwiana Herman HN saat membuka acara Breastfeeding 911 di Hotel Novotel, Lampung
 
dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS : "ASI diciptakan sangat spesies spesifik"

Materi pertama disampaikan oleh dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS atau yang lebih dikenal dengan sapaan dr. Tiwi. Biasa cuma liat di instagram, liat langsung gini beda bgt euy. Dokternya cancik, mungil, cucok, hahaha. dr. Tiwi membuka presentasi hari itu dengan menekankan bahwa ASI diciptakan dengan sangat spesifik. Sama seperti air susu mamalia lain yang juga spesifik untuk spesies keturunannya. Kebayang kan, kalau bayi manusia langsung diberi susu sapi di awal kehidupannya? Pasti akan ada sesuatu yang missed (hilang) dan tidak sempurna.
Susu sapi untuk otot, ASI untuk otak.

dr. Tiwi saat menyampaikan materi
Perbedaan ASI dan susu sapi
Dilihat dari jumlah protein,  ASI memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan susu sapi. Namun, kandungan laktosanya lebih tinggi. Laktosa merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan untuk perkembangan otak. Jadi kasarnya, susu sapi tuh untuk otot, sedangkan ASI untuk otak. Anak belum mau kita jadiin Ade Rai sejak bayi kan? ckck. Kandungan protein yang lebih sedikit pada ASI sudah sangat sesuai dengan kebutuhan bayi karena lambung bayi yang baru lahir masih butuh proses penyempurnaan. Kelebihan protein justru akan membuat bayi rentan terkena alergi. Selain itu, lemak pada ASI mengandung DHA, AA dan lipase, sedangkan susu sapi hanya DHA dan AA saja. Saat usus belum sempurna, enzim lipase ini berfungsi membantu menyerap DHA untuk otak. Lha kalo gak ada kandungan enzim lipase nya? Coba dibikin kesimpulan sendiri, udah yaqin kan ASI yang terbaique?


Di masa awal menyusui, payudara akan mengeluarkan kolostrum. Jumlahnya hanya sedikit, sesuai dengan ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil. Karena warnanya yang agak kekuningan, kolostrum sering dianggap sebagai susu basi yang harus dibuang. Padahal kolostrum memiliki banyak kandungan dan manfaat yang sangat penting. Saking pentingnya, bayi dengan kondisi tertentu yang belum bisa dirawat gabung dengan ibu karena adanya pemeriksaan lanjutan, tetap harus mendapatkan kolostrum dengan cara diperah dan diberikan melalui media spuit.




Kunci keberhasilan menyusui
Menyusui itu sebenarnya kemampuan natural. Jadi kita harus pede, insya Allah bisa menyusui eksklusif (tanpa tambahan apapun termasuk air putih) sampai usia anak 6 bulan dan dilanjut (dengan tambahan makanan pendamping ASI) sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Tapi selain pede, ada 3 hal yang bisa menjadi kunci keberhasilan menyusui. Yang pertama, edukasi antenatal. Kita harus banyak belajar soal pentingnya menyusui saat masih dalam masa kehamilan. Kenapa harus belajar? Karena sebagai ibu baru yang rasanya masih campur-campur, kaget iya, sakit iya, ngantuk dan capek iya, kalau gak banyak bekal ilmunya pasti akan gampang banget tergoda pake susu formula.

Yang kedua, Inisiasi Menyusu Dini. Menyusu ya, bukan menyusui. Jadi bayi yang diletakkan di dada ibu dan biarkan ia mencari sendiri puting ibunya. Bukan ibu yang menyodorkan puting untuk dihisap. Kalau kondisi ibu belum memungkinkan untuk IMD, bisa digantikan dengan ayah. KAGET GAK??? Seriusan inih bapak-bapak boleh nge-IMD-in anak jugak? Qiqiqiqq. Hari itu kami ditunjukkan video suami dari Olla Ramlan (tau kan yaa, Aufar Hutapea XD ) yang sedang meng-IMD-kan anaknya. Tujuan utama dari IMD ini salah satunya adalah merangsang refleks primitif pada bayi. Jadi boleh digantikan tugasnya oleh ayah. Tapi kalo kondisi ibunya memungkinkan jangan dikasihin ayah yaaaa. Nenen bapak-bapak kan gak ada kolostrumnyaa, wqwq. Pengalaman IMD bagi saya tiga setengah tahun yang lalu itu emejing banget, menyenangkan dan membuat ASI jadi lancar. Kita harus proaktif sama RS dan tenaga kesehatan yang menangani proses persalinan untuk meminta waktu buat IMD, minimal 60 menit. Mana tau mereka lupa ye kaan, meskipun ada poster IMD segede gaban di ruang persalinan.

Baca : Selebrasi 2 Tahun AIMI Lampung : Seminar Kesehatan bersama dr. Wiyarni Pambudi dan dr. Tan Shot Yen

Yang ketiga, posisi dan pelekatan. Harus sabar dan pelan-pelan belajar supaya posisi dan pelekatannya pas biar gak ada drama-drama lecet di awal menyusui. 

Nonton video IMD bayi baru lahir


Selain memberikan nutrisi terbaik dan kekebalan tubuh, menyusui juga merupakan proses stimulasi dan saat-saat kita membangun kelekatan dengan anak. dr. Tiwi berpesan agar buibu banyakin belajar saat masa-masa kehamilan. Kalo udah tiba waktunya menyusui, ya menyusui aja, jangan sambil nonton IG TV! ohkutersindir pemirsa yang budiman, uhuhuu. Semua perempuan dengan berbagai bentuk payudara, bisa menyusui btw. Size doesn't matters. Bentuk puting juga ga penting, karena bayi nyusu di aerola, bukan di puting. Untuk keberhasilan menyusui minimal sampai 6 bulan, dr. Tiwi menyarankan agar tidak memberi dot sampai bayi berusia 6 minggu. Saat daya tahan ibu menurun dan sakit, tetap berikan ASI. Karena saat itu ASI justru membentuk antibodi yang memberi perlindungan pada bayi. Sakit apapun boleh tetap menyusui, kecuali saat ibu menjalani kemoterapi atau mengidap penyakit HIV.

ASI eksklusif harus diiringi dengan evaluasi berat badan.

Presentasi dari dr. Tiwi hari itu ditutup dengan pesan bahwa ASI eksklusif harus diiringi dengan evaluasi berat badan. Ibu harus rutin mengecek kurva pertumbuhan. Kalaupun suatu saat memang dibutuhkan untuk menaikkan berat badan, gaess, susu formula itu bukan racun. Tapi harus konsul ke dokter dulu dan memang ada indikasi medisnya. Semoga anak kita sehat-sehat yaa. Jadi ga perlu sufor sampe usianya 2 tahun nanti, aamiin.

dr. tiwi
Selfie bareng dr. Tiwi. Posisi eik kurang strategis btw, xixiix



dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp. KFR : Keterampilan  Oromotor untuk Fungsi Menyusu

Saat pertama kali mendengar nama dan penyebutan gelar dr. Luh, saya bingung sih. Baru kali ini tau kalau ada spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Kira-kira bakal ngomongin apa di acara Breastfeeding 911 ini?

dr. Luh saat ini merupakan Kepala Departemen Rehabilitasi Medik, FKUI-RSCM sekaligus pengajar disana. Gayanya menyampaikan materi pagi itu santai dan keibuan banget. Entah kenapa, tiap kata-kata yang keluar bikin saya pengen nangis! huhuhu. Berbeda gaya dengan dr. Tiwi yang semangat berapi-api, dr. Luh ini ibarat oase di tengah padang pasir ya gaes, adem ~ Sumvah saking terpananya, catetan saya sampek kosong. Dan saya nyesel banget gak ngerekam kata demi kata yang beliau ucapkan, penguatan banget soalnya, beneraannnnnnn. Uwuwuwuwww pengen mengulang momen ndengerin dr. Luh lagik  ~
Menyusui itu harus sakral.

Pesan dr. Luh, gunakanlah saat menyusu itu sebagai saat yang sakral. Pernah ngerasa bete gak sih menyusui anak pas awal-awal lahir? Jujur saya pernah banget. Begadangnya itu loh.. hik. Apalagi pas Rania baru lahir, posisi menyusuinya harus duduk kan. Jadi hampir tiap malem, begadang nyusuin lalu tertidur dalam posisi duduk, paginya pinggang panass pegel bgt, mata panda, kangen bobo nyenyak, huhu. "Kalau dalam 3 bulan pertama semua terasa menyakitkan, that's normal. Jangan putus asa." gitu kata dr. Luh. Pengen meluk banget yhaaa T.T

breastfeeding 911
Foto bareng dr. Luh

Dalam proses menyusu, bayi belajar banyak hal. Itulah kenapa menyusu itu merupakan stimulasi penting di awal kehidupan mereka. Jangan dikira kita doang yang lagi penyesuaian, bayi juga loh! di dalam rahim mereka adem ayem, makan tinggal nunggu pasokan aja dari plasenta. Tetiba lahir ke dunia, denger banyak suara, ngerasain dinginnya kehidupan *halah* dan kadang jauh dari musik yang akrab mereka dengar setiap hari saat di dalam rahim, yaitu detak jantung ibunya. Itulah kenapa bayi sering nangis kalo harus jauh. Pengennya digendong terus, deket-deket ibunya terus, maunya nenen aja. Karena selain laper, mereka juga butuh rasa nyaman. Dan itu cuma ada di pelukan si ibu melalui proses menyusui. CRY akuh CRY. Saya curiga dr. Luh ini kesehariannya pasti puitis banget, entahlah, huhuhu. Kalo dulu kamu termasuk yang pernah nyerah saat menyusui atau kesel sama bayi yang posisinya susah gak pas pas, udah pasti bakal nangis denger dr. Luh hari itu.

Menyusui jangan takut goyor-goyor, itu cuma otot. Exercise aja! nanti balik lagi.

Ini nyata ya. Memang ada buibu yang gak mau menyusui bayi karena takut bentuk payudaranya tak lagi indah. If only they knew that breastfeeding was not just feeding their babies.. kekhawatiran payudara kendor mah gak ada apa-apanya dibanding manfaat yang akan diterima anak sampai mereka dewasa nanti.

Saat bayi lahir, mulut berperan besar untuk mengatur sensori-integrasi dan perilaku neuromotor pada bayi. Mulut adalah pintu dunia bagi bayi. Bayi menjadikan kegiatan menyusu sebagai media untuk menumbuhkan kasih sayang, berkomunikasi, bersosialisasi dan relaksasi. Menyusu pada ibu adalah saat yang membahagiakan dan sangat berharga untuk masa depan anak.

Saat menyusui, ada 6 hal yang perlu diperhatikan:

1. Positioning
Posisi harus benar agar bayi dan ibu mendapatkan manfaat dari proses menyusui. "Ibu-ibu bapak-bapak coba kepalanya mendongak, tarik ke belakang. Bisa menelan? Susah ya. Begitu juga dengan bayi. Jadi posisikan bayi dengan benar sesaat sebelum proses menyusu. Leher dan tubuh berada dalam satu garis, biarkan bayi berada pada posisi alaminya, yaitu panggul menekuk." Saya langsung manggut-manggut dongg.. xixixi. Soalnya beberapa kali saya pernah lalai dan gak 'ngeh' saat posisi Rania terlalu mendongak. Itu berarti nelennya susah yaa, huhu maapkan mamakmu nakk.



Membedong bayi juga ada ilmunya lho. Jangan sampai terlalu kenceng, tegak lurus siap grak! selain karena posisi menekuk pada bayi baru lahir sangat penting untuk perkembangan, tangan yang dibungkus dalam kain bedong akan menghalangi bayi memasukkan tangan ke mulut yang merupakan gerakan alami bayi. Berikut adalah langkah-langkah membedong bayi yang saya kutip dari buklet "Membedong Bayi" yang ditulis oleh dr. Luh.
  • Tangan bayi diposisikan pada garis tengah tubuh dan dekat dengan mulut
  • Tungkai bawah ditekuk dengan perlahan menuju ke perut
  • Derajat tekuk berbeda pada setiap bayi tergantung pada kondisi medis dan toleransi terhadap suatu posisi
  • Selimut harus mudah dikendurkan dengan menendang atau gerakan-gerakan lain oleh bayi jika ia merasa terganggu selama dibedong
  • Untuk bayi yang berisiko tinggi yang tidak dapat dibedong, gunakan popok yang digulung untuk menyangga disekelilingnya kemudian selimuti yang diselipkan disisi bayi.

langkah-langkah membedong bayi
Pembedongan bayi yang optimal


2. Refleks rooting
Adalah kemampuan untuk menerima sentuhan pada pipi, bibir, gusi dan lidah yang merupakan prasyarat untuk menyusu. Jadi ada stimulasi yang sering kita lakukan gengs, tapi selama ini pastilah gak sadar dan gak 'ngeh' ternyata sepenting itu. Penasaran??? Itu loh, usap-usap jari telunjuk ke pipi bayi. Terus bayi bakalan nyari gitu kan, mau ngisep telunjuk kita karena dikira nenen, hihi. Itu artinya bayi merespon dan mempersiapkan diri untuk memulai menghisap payudara ibu, ini penting bgt ternyata. Oke fix anak kedua nanti sebelum nenen usap-usap pipi dulu, xixixi.

3. Menempel pada puting
Menempel sempurna pada puting ini berfungsi supaya payudara gak lecet. Percayalah, payudara lecet yang diisep bayi kelaparan itu sungguh perih! seperih ditinggal pas lagi sayang-sayangnya -.- Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
  • Postur ibu dan posisi bayi
  • Posisi awal dari hidung sejajar puting dan memiringkan kepala
  • Pergerakan bayi ke payudara ibu
  • Posisi hidung dan pipi
  • Menempel pada puting
Di sesi ini, dr. Tiwi menambahkan catatan untuk ibu dengan payudara besar agar menekan puting ke atas dengan dua jari tangan terlebih dahulu, lalu arahkan ke mulut anak. Jika anak masih sulit dan ibu pun masih belajar, perah ASI awal lalu tetap berikan dengan menggunakan spuit. Berbahagialah buibu dengan payudara kecil, karena kata dr. Tiwi itu akan lebih memudahkan bayi untuk menyusu. Kan gaes, percayalah Allah udah menciptakan dengan sebaik-baik bentuk XD

4. Mengisap
Ada dua karakteristik pengisapan, yaitu nutritive sucking (NS) dan non nutritive sucking (NNS). NS ini tujuannya mendapatkan nutrisi atau istilah kita-kitanya sih bayi memang beneran haus dan laper. Kalau NNS itu terjadi saat bayi cuma ngempeng doang. Tujuannya untuk eksplorasi oral, menumbuhkan rasa aman dan nyaman.


Proses mengisap pada bayi


5. Menelan
Yaitu gerak reflek lidah untuk mendorong cairan ke belakang.

6. Koordinasi antara pengisapan, menelan dan bernafas
Setelah materi dari dr. Luh, saya baru 'ngeh' kalo proses menyusui itu sebenarnya panjang ya. Harus ada koordinasi yang baik antara mengisap, menelan dan bernafas. Dan itu semua pelajaran yang bener-bener baru, bukan cuma buat kita, tapi utamanya buat anak kita. Iya, mereka bayi kecil itu belajar banyak hal dari proses menyusui. Puk-puk diri sendiri dan semua buibu pejuang ASI, sabar kita harus dibanyakin lagi. Emang gak mudah tapi bukan berarti gak bisa. Masya Allah, tabarakallah.

Buklet dr. Luh, saya beli 5 diantaranya, buat warisan ke anak cucu XD


Acara ditutup dengan pemberian doorprize bagi pemenang lomba caption instagram, penanya dan peserta dengan kostum terbaik. Gak lupa juga foto bareng-bareng, dilanjut makan siang dan pengambilan goodie bag dari Pigeon. Ahhh seru banget! Hari itu juga ada diskon pembelian untuk produk Pigeon, tapi saya belum ada yang perlu dibeli sih, hehehe. Overall puas banget! Thanks a bunch untuk Majalah Ayah Bunda dan Pigeon Baby Indonesia. Makin semangat nih #2019GantiStatus jadi ibu beranak dua, iya-in gak gaesss??? XD

Pemenang best caption instagram. Eciyee ada Mak Ajeng dari Komunitas Eping Lampung.

Best costume, foto bareng dr. Luh dan Mb Gracia Danarti


Ini yang mengajukan pertanyaan kalo ga salah, lupa euy :'D


Finally foto bareng-bareng! Yeayyyyy. Thanks a bunch Ayah Bunda dan Pigeon Baby Indonesia!




2 comments:

  1. Long tenanan������, lengkap banget. Umi sudah banyak lupa detail saat menyusui 6 orang anak, intinya...menyusui adalah salah satu moment bahagia dalam hidup����

    ReplyDelete
  2. Senengg banget kalo ada yang sharing2 soal menyusui. edukASI kayak gini pentiing banget mba, sebagai blogger kehadiran kita juga bisa membantu busui yg lain, lho :D semangat mba :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi